POLITIKA, Tasikmalaya : Pertemuan antara bakal calon Wali Kota Tasikmalaya dari Partai Gerindra dan PPP yaitu Nandang Suryana dan Agus Wahyudin memberikan sinyal bahwa kedua perahu besar tersebut akan bergandeng tangan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2022 mendatang.
Nandang Suryana yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya tentu memiliki tiket bakal calon Wali Kota. Dengan kepemimpinannya yang telah berhasil membawa partai besutan Prabowo Subianto menjadi pemenang di Pemilu 2019 lalu. tentu, menjadi dasar penilaian yang rasional dan realistis.
Sementara Agus Wahyudin adalah politisi senior dan kader murni PPP yang sekarang menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya periode 2019-2024. Dan pernah duduk menjadi Ketua DPRD pada periode sebelumnya.
Agus Wahyudin pun mendapat dukungan penuh untuk maju sebagai Balon Wali Kota Tasikmalaya dari Wakil Ketua DPW PPP Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang menjabat Wakil Gubernur Jabar.
Ketika ditanya mengenai sinyalemen akan bergabungnya kedua partai tersebut. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Nandang Suryana mengatakan bahwa dalam kancah politik tidak ada yang tidak mungkin semuanya serba dinamis.
Gerindra Terbuka Untuk PPP
“Dalam politik serba dinamis dan kami tentunya terbuka dengan siapa saja, juga dengan PPP sangat terbuka, Gerindra sebagai pemenang pemilu 2019 tentu plafonnya jelas, dan bila bersama (PPP) tentu semakin ideal,” ungkap Nandang Suryana, Kamis (28/1/2021).
Gerindra dengan 10 kursi dan 9 kursi PPP, lanjut Nandang, sudah tentu keduanya bisa mengusung kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya. Hanya saja menurut dia, membangun Kota Tasikmalaya tidak mungkin dilakukan secara sendirian.
“Membangun Kota Tasikmalaya tidak mungkin sendirian tentu semuanya harus bersinergi, maka ketika Pak Agus Wahyudin bersilaturahmi intinya berdiskusi tentang Pemerintah Kota saat ini yang berjalan sendirian,” tegasnya.
Pembangunan infrastruktur Kota Tasikmalaya, kata Nandang, sudah 90 persen. Hanya tentu yang diharapkan masyarakat adalah pembangunan perekonomian yang harus jelas ditingkatkan.
“Penggunaan anggaran saja kan hingga saat ini belum jalan, jadi kemarin saya dengan Pak Agus Wahyudin berdiskusi banyak mengenai pemerintah Kota Tasikmalaya saat ini yang sedang berjalan maupun yang akan datang,” tuturnya.
Gerindra-PPP Koalisi Ideal
Sementara Pengamat Politik Sosial juga Dosen Statistik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tasikmalaya, Taufiq Rohman menilai pertemuan antara Nandang Suryana dan Agus Wahyudin yang merupakan petinggi Partai Gerindra dan PPP awal dalam membangun chemistry politik masa depan.
“Kemasan dalam membangun chemistry politik tentunya dengan silaturahmi, kan dalam politik itu dinamis, bisa saja terjadi Gerindra dan PPP berkoalisi, hanya saja tentunya bila untuk kemajuan Kota Tasikmalaya pastinya harus ada yang menurunkan tensi ego pribadi maupun Partai,” jelasnya.
Gerindra tentunya, Taufiq melanjutkan, sebagai pemenang Pemilu 2019 targetnya pasti di nomor 1 (Wali Kota) sama halnya dengan PPP karena kedua parpol tersebut telah aman untuk bisa mengusung pasangan kandidat Calon Wali Kota dan Cawawalkot tanpa harus berkoalisi.
“Hanya saja bila tensi dan ego tersebut dinamis. Dan bila terjadi koalisi Gerindra dan PPP dengan 19 kursi di Pilkada nanti, tentu akan menjadi perhitungan besar,” ucapnya.
Tetapi, segala bentuk keputusan, kata dia, tergantung dari penilaian DPP Parpol masing-masing. Karena daerah tidak bisa memutuskan.
“Sekarang kan keputusan tergantung pusat, jadi harus bagus tentunya komunikasi ke pusatnya, dengan mempresentasekan real kemenangan di Pilkada nanti, politik itu kan kepentingan dan serba dinamis, bisa berubah-rubah,” pungkasnya.