POLITIKA, Ciamis, Sakata.id:- Sekretariat DPC PDI Perjuangan Ciamis menjadi sangat sibuk dengan aktivitas kader yang menyiapkan nasi kotak PDI Perjuangan yang akan diberikan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena terpapar virus corona di Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Bagian belakang sekretariat mendadak menjadi dapur umum. Kader perempuan sejak pagi hari berjibaku mengolah makanan siap santap dan memasukannya ke dalam kotak.
Sementara petinggi partai menggelar rapat merumuskan sasaran dan metode pembagian bantuan untuk warga yang menjalani isolasi dan warga terdampak PPKM yang masih diperpanjang pemerintah karena kasus Covid belum membaik. Termasuk sasaran pembagian nasi kotak PDI Perjuangan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Ciamis Nanang Permana mengatakan, aksi berbagi yang digerakan secara gotong royong oleh PDI Perjuangan Ciamis tersebut sejalan dengan intruksi DPP PDIP dan ajaran Megawati Soekarno Putri, bahwa partai harus hadir di tengah kebutuhan masyarakat.
“Ini intruksi ketua umum, Ibu Megawati. Kami menyiapakan tiga ribu nasi kotak PDI Perjuangan siap santap untuk warga yang menjalani isoman. Paket sembako untuk keluarga yang memiliki pasien isoman, dan warga terdampak akibat diberlakukannya PPKM. Juga berkolaborasi dengan pihak kepolisian dalam kegiatan vaksinasi yang akan digelar dalam waktu dekat,” kata Nanang, Selasa (3/8/2021).
Dikatakan Nanang, hidup di masa pandemi Covid 19 yang penuh keterbatasan ini tidak bisa sendiri, PDI Perjuangan bersedia hadir membersamai.
“Kita tahu Covid 19 tidak hanya bentrok dengan kesehatan, tetapi juga dengan ekonomi, dengan pendidikan, yang membuat semua menjadi tidak normal dan menjadi serba terbatas. Kehadiran PDI Perjuangan Ciamis dalam aksi kemanusaiaan ini, tidak hanya sejalan dengan intruksi ketua umum pusat, tetapi juga sejalan dengan nurani kami,” kata Nanang.
Posko Darurat Covid Dibentuk di 27 PAC
Dalam situasi darurat Covid 19 ini, seluruh sekretariat PAC PDI Perjuangan di 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis menjadi posko darurat. Bahkan koordinasi pemantauan pasien dan warga yang terdampak juga menggerakan struktur partai sampai ke tingkat Dusun dan RT/RW, dengan berkoordinasi dengan Satgas Covid di tingkat desa.
“Khusus nasi kotak, jika di kecamatan itu hanya ada dibawah 50 pasien yang isoman, maka nasi kita beli di warung nasi setempat. Jika lebih dari 50 pasien isoman, kami buka dapur umum di PAC,” kata dia.
Sasaran dan titik pembagian juga dirumus berdasarkan laporan dan masukan dari pengurus partai dari seluruh kecamatan. Seperti misalnya, menjadikan desa kumuh sebagai salah satu titik sasaran pembagian sembako.
Sumber dana dari aksi kepedulian partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut, digalang dari dana gotong royong anggota Fraksi PDIP di DPRD Ciamis, DPRD Provinsi dan DPR RI daerah pemilihan Ciamis, Kuningan, Banjar dan Pangandaran.
“Dalam aksi kepedulian ini, kami bersama-sama menyumbangkan satu bulan gaji sebagai anggota dewan, dan hadir di tengah masyarakat atas nama partai, atas nama PDI Perjuangan,” kata dia.
PDI Pejuangan Jabar, Menggalang Dana Rp12,4 Milyar untuk Posko Darurat Covid
Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, mengatakan pembentukan Posko Darurat Covid-19 PDI Perjuangan memang dilaksanakan serentak se Indonesia termasuk Jawa Barat berdasarkan perintah langsung Ketua Umum Hj. Megawati Soekarno Putri.
Biaya untuk mengoperasikan Posko Darurat Covid 19, didapat dari Kas Partai (DPD dan DPC), gotong royong seluruh anggota DPRD Kabupaten/Kota se Jawa Barat sebanyak 207 orang, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat sebanyak 20 orang, anggota DPR RI sebanyak 13 orang, Kepala Daerah 10 orang dan Wakil Kepala Daerah 6 Orang.
“Mereka menyumbangkan gaji dan tunjangannya selama satu bulan. Selain itu bantuan dari kader dan simpatisan PDI Perjuangan juga telah dihimpun, baik berupa tenaga, uang dan bentuk sembako. Sehingga dana gotong royong yang terkumpul se Jawa Barat sebanyak Rp12,42 milyar,” kata Ono Surono.
Ono berharap melalui Posko Darurat Covid-19 di Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan bergeraknya tigag pilar partai, struktural, legislatif dan eksekutif, sampai ke tingkat dusun, bisa membantu masyarakat yeng terpapar dan terdampak wabah, serta membantu pemerintah pemerintah mendapatkan data yang presisi dan menyalurkan program bantuan tepat sasaran.
Dasar PDI Perjuangan Membentuk Posko Darurat Covid 19
Ada enam point yang mendasari pembentukan Posko Darurat Covid-19 PDI Perjuangan selain dari intruksi Ketua Umum, yakni penyebaran Covid 19 dan kasus kematian yang masih tinggi, vaksinasi yang belum mencapai 100 %, distribusi bantuan pemerintah yang masih belum merata, PPKM Leveling yang masih diperpanjang, dampak sosial dan ekonomi yang semakin besar.
Posko tersebut melakukan pendataan masyarakat yang sedang menjalani isoman yang terdampak secara sosial ekonomi karen pandemi, mendampingi pasien Covid 19 untuk mendapatkan pelayanan medis dari pemerintah, vaksinasi masal, memberikan paket sembako, dan pesan antar makanan bagi masyarakat yang sedang menjalani isoman.
“Di beberapa DPC, seperti Indramayu, dan Cirebon melayani peminjaman tabung oksigen bagi masyatakat yang isolasi mandiri di rumah,” kata Ono.
Pada Jumat (30/7/2021) DPD PDI Perjuangan Jawa Barat telah membagikan bantuan uang dan paket sembaku untuk Posko Darurat Covid19 ke 27 kabupaten/kota senilai Rp1,5 Milyar. Secara simbolis diwakili oleh Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kab. Garut, Kab. Bandung Barat, Kab. Sumedang, Kab. Purwakarta dan Kab. Garut.
“Kami selalu berdo’a semoga pandemi Covid 19 ini segera usai dan kepada seluruh rakyat senantiasa diberikan lindungan Allah SWT, dan selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Kami juga mengajak kepada seluruh komponen masyarakat yang mempunyai rezeki lebih untuk juga bisa bergotongroyong, membantu tetangga di lingkungannya. Pesan kami, pastikan tetanggamu sehat, dan lingkunganmu aman,” kata Ono.