Nasional, SAKATA.ID: Adanya rencana mengimpor 1 juta ton beras membuat Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) geram.
Ketua DPN Repdem Wanto dengan tegas meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mempertimbangkan untuk memecat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
“Kita mengambil sikap tegas. Dan meminta kepada Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan mencopot saudara Lutfi sebagai Mendag,” kata Wanto dalam webinar bertajuk “Impor Beras Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente”, Kamis (25/3/2021).
Menurut Wanto, kebijakan Mendag tidak tepat. Apalagi pada Maret-April tahun ini para petani akan melakukan panem raya.
Adanya impor beras sebanyak 1 juta ton jelas akan merugikan para petani dan masyarakat kecil.
“Saat para petani akan panen raya. Yakni pada Maret hingga April tahun ini. Kebijakan impor jelas sangat merugikan petani dan masyarakat kecil,” ujar dia.
Wanto juga mengungkapkan data stok beras hingga akhir Desember 2020 lalu. Yakni mencapai 7.389.575 ton.
Sementara, lanjut dia, perkiraan produksi beras di dalam negeri pada panen raya tahun ini akan mencapai 17.511.596 ton.
Sehingga, Wanto menegaskan bahwa jumlah stok beras hingga akhir Mei yakni mencapai 24.901.792 ton.
Jumlah tersebut, lanjut dia, dinilai lebih dari cukup. Lantaran estimasi kebutuhannya mencapai 12.336.041 ton.
“Karena itu. Tidak dibutuhkan kebijakan impor,” ucap Wanto.
Turut hadir dalam acara webinar itu antara lain Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Kemudian Kepala Bulog Budi Waseso, dan Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono.
Budi Waseso pun mengungkapkan hal yang sama. Bahwa ia merasa tidak perlu untuk melakukan impor beras.
Sebab, kata Budi, saat ini stok beras diyakini aman sampai Mei. Melihat dari data Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa saat ini stok beras surplus.
Pihaknya juga akan turun langaung ke lapangan guna membuktikan sendiri bahwa produksi beras di dalam negeri sudah cukup.
Budi Waseso atau akrab disapa Buwas itu, ingin mengikuti arahan Presiden yang menggalakan pangan dan mencintai produk dalam negeri.