Nasional, SAKATA.ID: Sudah ada beberapa mutasi Covid-19. Selain B117 yang pertama kali masuk. Juga ada N439K dari Skotlandia.
Hal itu diungkap Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban.
Ia menyebut mutasi covid-19 N439K dari Skotlandia menyebar di Indonesia. Hingga saat ini sudah ada 48 orang Indonesia yang terinfeksi varian tersebut.
Menurutnya, varian N439K itu diduga muncul dua kali, tapi secara terpisah. Pertama kali di Skotlandia pada waktu awal pandemi.
Lalu yang kedua dengan jangkauan lebih luas di Eropa. Dan saat ini sudah sampai Indonesia.
Ia melanjukan, varian mutasi Covid-19 N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia.
Tapi kemudian, dilaporkan muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman, dan Inggris. Beberapa laporan menyebutkan, mulai November 2020, N439K ini menyebar secara luas.
Dia mengatakan bahwa mutasi N439K bersifat resisten terhadap antibodi. Alias tidak mempan, baik itu antibodi dari tubuh orang yang sudah terinfeksi maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh.
Amerika Serikat (AS) telah mencoba mengantisipasi N439K ini, kata Zubairi. AS mengeluarkan emergency used authorization (EUA) untuk dua jenis obat antibodi monoklonal dalam pengobatan Covid-19.
Tapi sayangnya, N439K tidak mempan diintervensi oleh obat itu. Hal tersebut diungkap Direktur Senior Biologi Struktural di Vir Biotechnology Californiaikatakan Gyorgy Snell, kata Zubairi.
Varian N439K punya banyak cara mengubah domain immunodominant untuk menghindari kekebalan (tubuh manusia). Sekaligus mempertahankan kemampuannya untuk menginfeksi orang.
Menurut Zubairi, hasil dari penelitian epidemiolog penyebaran N439K tidak secepat B117.
Karena penemuan ini, ia berpesan supaya masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan. Dia juga mengatakan bahwa pandemi belum selesai.