Padahal Warga NU Tulen, Ustaz Hanan Attaki 7 Kali Ditolak Ceramah di Jatim

Ustaz Hanan Attaki
Ustaz Hanan Attaki/Ist

Nasional, SAKATA.ID: Baru-baru ini, ramai di media sosial soal pembubaran pengajian Ustaz Hanan Attaki di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur oleh Banser NU setempat.

Kejadian itu tepatnya di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan pada Minggu (12/2/2023).

Bacaan Lainnya

Pengajian Hanan Attaki itu dibubarkan lantaran Banser menilai banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

Hal tersebut ditegaskan Bendahara GP Ansor Jawa Timur M Fawait atau akrab disapa Gus Fawait, dikutip dari Detik, Selasa (21/2/2023).

Menurut dia, bahwa semua harus berkomitmen untuk menjaga kondusifitas masyarakat. Semua orang perlu menahan diri dan menahan ego masing-masing bahwa pengajian itu bagus, pengajian itu baik. 

Namun, lanjut dia, apabila pengajian itu membawa mudarat, dia menilai bisa ditahan, dan dibicarakan bersama.

Sementara itu, Ustaz Hanan Attaki menyampaikan bahwa penolakan di Madura itu bukan sesuatu yang negatif. 

Justru, kata pria asal Aceh itu, ada hikmah di balik peristiwa tersebut. Kejadian ini adalah sebuah hikmah dan perlu dijadikan momentum untuk musyawarah sebagaimana spirit dalam Pancasila.

“Segala sesuatu diselesaikan secara mufakat musyawarah. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan kebaikan bangsa, agama, dunia, dan akhirat,” jelas dia.

Hanan Attaki, Ustaz NU Tulen yang Lembut dalam Menyampaikan Dakwah

Pria kelahiran Aceh, 31 Desember 1981 itu dikenal lembut dalam menyampaikan dakwahnya. Diksinya yang gaul dalam berceramah pun disukai kalangan anak muda.

Lewat video klarifikasinya yang berjudul DISCLAIMER, Hanan Attaki menyampaikan betapa herannya ia dengan berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Padahal, ia mengungkapkan, tumbuh di lingkungan NU Aceh. Ia belajar Islam di lingkungkan kultur salafiyah. 

Dia menjelaskan, Kalau salafiyah di Jawa itu ya NU (Nahdlatul Ulama) atau Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) Namun orang Aceh menyebutnya salafiyah.

Hanan Attaki juga menikahi anak kiai NU terpandang di Tuban, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan tingginya di Universitas Al Azhar, Mesir. 

Di Negeri Piramid itu, dia bertemu dengan seorang gadis dari Tuban, keluarga kiai. Keluarga istri Ustaz Hanan Attaki besarnya di keluarga kiai NU tulen.

Bahkan, lanjut dia, kakek buyut istrinya merupakan salah satu pendiri NU cabang Tuban pemilik pondok pesantren (Ponpes) tahfiz Al-Quran pertama di Jenu, Tuban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *