Sosok Nenek, Jadi Alasan Sukmawati Pindah Agama ke Hindu

Nasional, SAKATA.ID: Sukmawati Soekarnoputri pindah agama ke Hindu. Saat ini, putri dari Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno, sedang ramai diperbincangkan di media sosial.

Pasalnya Sukmawati akan menjalani prosesi kepindahan agamanya dari Islam ke Hindu atau sudhu wadani.

Bacaan Lainnya

Pengacara Sukmawati, Witaryono Reksoprojo menyebut, salah satu pertimbangan dia memilih pindah ke agama Hindu karena sosok neneknya, yaitu Ida Ayu Nyoman Rai Srimben.

Iya, (alasannya karena sosok nenek), kata Witaryono sebagaimana dikutip Detik, Jumat (22/10/2021).

Diketahui, Ida Ayu Nyoman Rai atau ibunya Bung Karno ini adalah bangsawan Bali.

Ia lahir tahun 1881 di Buleleng Bali dan meninggal dunia pada 12 September 1958 di Blitar. 

Ida Ayu Nyoman Rai merupakan anak kedua dari pasangan Nyoman Pasek dan Ni Made Liran.

Dia menikah dengan Raden Soekemi Sosrodihardjo pada tahun 1897. Melahirkan dua anak, Raden Soekarmini dan Sukarno.

Diceritakan dalam ensiklopedia virtual, Wikipedia bahwa dalam mendidik kedua anaknya dengan bekal spiritual Hindu yang pernah dipelajarinya.

Hal itu lah yang kemudian, boleh jadi, alasan Sukmawati akan menjalani prosesi Sudhi Wadani, atau pindah ke agama Hindu di Bali.

Disebutkan juga bahwa Sukmawati sudah lama mendalami ajaran Hindu.

Rencananya, pada tanggal 26 Oktober 2021 acara Sudhi Wadani tersrbut akan digelar di Balai Agung, Singaraja.

Sukmawati Pindah Agama

Hal tersebut dibenarkan oleh Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa, sebagai penanggung jawab upacara nanti.

“Ya sudah disiapkan cukup lama. Nanti tanggal 26 Oktober. Minggu depan acara Sudhi Wadani-nya. Tempatnya di Balai Agung di Singaraja,” kata dia dilansir dari detik pada Sabtu (23/10/2021).

Dijelaskan bahwa pemilihan Bale Agung Singaraja merupakan perintah langsung dari Sukmawati, lantaran punya kaitan dengan neneknya, yakni Ida Ayu Nyoman Rai.

Dari The Soekarno Center pun sudah dimintainya untuk menyiapkan acara di Bali, seperti menyiapkan sesajen, untuk ritual, untuk resepsi, dan lainnya juga sudah disiapkan.

Kota Singaraja, Buleleng merupakan kawasan Situs Cagar Budaya, rumah asal neneknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *