Ragam, SAKATA.ID: Baru-baru ini dihebohkan oleh perilaku sejumlah netizen Indonesia yang keliru mengidentifikasi Dewi Sandra, seorang artis dan penyanyi terkenal, dengan Sandra Dewi, istri dari Harvey Moeis yang terlibat dalam skandal korupsi timah.
Sorotan tersebut terjadi di kolom komentar Instagram milik Dewi Sandra, di mana netizen secara tidak sengaja ‘menghujat’ dan mengkritiknya, dengan asumsi bahwa ia adalah Sandra Dewi.
Kesalahpahaman ini akibar dari kurangnya kehati-hatian dalam memeriksa informasi sebelum mengeluarkan pendapat di media sosial.
Di platform Instagram, ribuan komentar membanjiri unggahan Dewi Sandra terkait kontroversi yang melibatkan Harvey Moeis.
Banyak di antaranya mengandung hujatan dan kritik pedas terhadap sosok yang sebenarnya bukanlah target dari perbincangan tersebut.
Meskipun telah lama vakum dari dunia hiburan, Dewi Sandra kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. B
anyak dari komentar yang mengisi kolom-kolom komentar unggahan Dewi Sandra bernada menghujat, khususnya terkait isu yang melibatkan Harvey Moeis.
Salah satu komentar yang mencuat adalah, “Beli jet pribadi… Rupanya hasil korupsi, parah suami mu mbak,” yang menunjukkan betapa tajamnya kritik yang dilontarkan oleh beberapa netizen.
Tahu adanya kejanggalan dalam isi kolom komentar Instagramnya, Dewi Sandra pun menyampaikan pesan bijak yang juga menyentuh isu salah alamat yang tengah mencuat ini.
Dalam unggahan terbarunya, Dewi Sandra menuliskan kalimat yang penuh makna, “Hmmmmm…. Bingung mau bilang apa kecuali… ini bulan Ramadhan. Waktunya taubat, minta ampun, evaluasi dan introspeksi diri. Meskipun mendadak salah alamat, tapi bukan berarti saya lebih baik atau suci karena yang ketik ini banyak sekali salah yang Allah tutupi.”
Dengan kata-kata yang dipilihnya, Dewi Sandra mengajak untuk merenung dan memperbaiki diri di bulan suci Ramadhan.
Meskipun menghadapi situasi yang mungkin tidak sesuai dengan harapan, ia menegaskan pentingnya untuk tetap introspeksi dan memohon ampun kepada Allah.
Dewi Sandra juga mengingatkan bahwa ujian adalah bagian dari janji Allah, dan bahwa semua manusia akan diuji. Namun, dalam ujian tersebut terdapat kesempatan untuk kembali kepada-Nya dan memperbaiki diri.