Sosok, SAKATA.ID: Nicke Widyawati yang juga sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina masuk ke dalam daftar wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Fortune.
Ia masuk dalam jajaran ke-17. Dari 50 daftar wanita yang dirilis majalah tersebut pada 11 Oktober tahun 2021 ini.
Nicke Widyawati dianggap oleh majalah Fortune sebagai wanita yang memiliki tanggung jawab besar. Namun dia mampu memberikan perubahan besar dalam tantangan pandemi global.
Majalah Fortune menulis, dengan itu muncul tanggung jawab dan tantangan yang sangat besar dari Nicke. Tetapi juga kekuatan untuk membuat suatu perubahan berarti di dunia yang mendambakannya.
Majalah ini juga menulis bahwa Nicke memimpin Pertamina di masa Pandemi Covid-19. Dan selama itu pula PT Pertamina Persero menghadapi tiga hambatan.
Yakni, jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar, serta adanya tekanan nilai tukar.
Dengan adanya tiga faktor tersebut, pendapatan Pertamina pun mengalami penurunan tajam. Bahkan, hingga 24 persen.
Selain itu, PT Pertamina Persero juga mengalami penurunan laba yang dinilai cukup besar, yaitu sebanyak 58,4 persen.
Meski begitu, Nicke Widyawati berhasil mencapai target produksi pada paruh pertama tahun 2021.
Selain ada tiga faktor yang menghambat laju PT Pertamina, perusahaan ini juga mengalami kejadian besar. Dimana dua kilangnya mengalami kebakaran pada awal tahun 2021.
Dalam tantangan yang dialami ini, Nicke berupaya mendukung transisi energi Indonesia, berupa membangun portofolio sumber energi terbarukan.
Hal itu Nicke susun dengan tujuan untuk menggerakkan negara menjadi lebih bersih di masa depan.
Karenanya, majalah Fortune memasukkan Nicke ke dalam jajaran wanita paling berpengaruh di dunia.
Diketahui, Nicke Widyawati lahir di Tasikmalaya pada 25 Desember 1967. Dia merupakan lulusan SMA Negeri 1 Tasikmalaya.
Pada tahun 1991, ia lulus dari Institute Teknologi Bandung (ITB), jurusan teknik industri.
Nicke menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Persero sejak 30 Agustus 2018 lalu.
Ia menjabat setelah sebelumnya menjadi pelaksnaa tugas Direktur Utama Pertamina menggantikan Elia Massa Manik yang dicopot.