Desak Ketua Umum PSSI Mundur, 41 Ribu Tanda Tangan Petisi

Ketua Umum PSSI Mundur
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Didesak Mundur/Net

Olahraga, SAKATA.ID: Publik mendesak agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya.

Desakan muncul setelah tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, usai laga Arema FC dan Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022 lalu.

Bacaan Lainnya

Peristiwa tersebut menewaskan ratusan nyawa melayang dan terluka. Ketua Umum PSSI pun mendapat sorotan setelah tragedi tersebut.

Sejumlah suporter sepak bola melayangkan protes terbuka dengan membuat petisi. Mereka mendesak agar Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur dari Ketua Umum PSSI.

Tercatat, pada hari ini, Minggu (9/10/2022) pukul 14.00, sudah ada 41.700 ribu orang yang menandatangani petisi lewat laman Change.org.

Jumlah 41 ribu tanda tangan tersebut terbagi menjadi beberapa petisi yang diunggah di Change.org.

Petisi pertama datang dari aktivis Emerson Yuntho, sampai siang ini saja pukul 14.10 WIB, petisi itu sudah diteken 14.639 orang dari target 15.000 tanda tangan.

Dia menjelaskan bahwa melalui Petisi ini Suporter Sepak Bola Indonesia dan Masyarakat Pecinta Sepak Bola Indonesia mendesak Mochamad Iriawan mundur.

Tak hanya Iwan Bule, petisi itu juga meminta agar semua pengurus di PSSI serta Akhmad Hadian Lukita selaku Direktur PT LIB untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

“Tidak ada satupun warga atau ‘hadirin’ yang berbahagia atas peristiwa kelabu ini,” lanjut dia.

Kemudian ada pula petisi yang diunggah oleh Perhimpunan Jurnalis Rakyat. Sudah ada 27 ribu tanda tangan dari 35 ribu batas dalam petisi ini.

Jawaban Iwan Bule atas Desakan Ketua Umum PSSI Mundur

Iwan Bule sempat menjawab desakan publik yang meminta pihaknya mundur dari PSSI. “Desakan semua orang bisa bicara apa saja,” singkat dia.

Kemudian, saat Iwan Bule mengunjungi Malang, Iwan Bule tak menjawab pertanyaan jurnalis terkait dengan desakan mundur dari jabatan PSSI.

Ia memilih diam saat ada pertanyaan soal desakan publik untuk mundur, bahlan Iwan Bule buru-buru pergi meninggalkan lokasi dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Sebaliknya, ia justru lebih banyak mengomentari buruknya fasilitas Stadion Kanjuruhan menyusul tragedi yang menewaskan 131 orang itu.

“(Stadion Kanjuruhan) Banyak kekurangannya. Single sheat yang belum ada. Kemudian tribun berdiri itu nantinya gak boleh,” kata dia pada Kamis (6/10/2022). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *