Nasional, SAKATA.ID: Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengungkap orang Indonesia yang pertama kali terinveksi Covid-19 varian Omicron.
Diketahui, sebelumnya, varian Omicron ini terdeteksi dari seorang pegawai kebersihan di RSDC Wisma Atlet, Jakarta.
Petugas pembersih atau tenaga kesehatan tersebut berinisial N. Ia terkonfirmasi tertular omicron pada 15 Desember 2021.
Tertularnya N ini sempat menjadi tanda tanya. Karena petugas kebersihan tersebut tidak punya riwayat perjalanan luar negeri.
Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa N tertular dari warga negara Indonesia (WNI) yang datang dari luar negeri, yang melakukan karantina di Wisma Atlet.
Orang yang pertama bawa Omicron akhirnya terungkap setelah merunut kasus WNI yang positif Covid-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang.
Disimpulkan lah bahwa kemungkinan besar indeks case atau kasus pertama Covid-19 varian Omicron itu adalah WNI.
Yakni seorang wanita dengan inisial TF. Ia berusia 21 tahun. Ia telah melakukan perjalanan ke Nigeria dan tiba di Indonesia pada 27 November 2021.
TF diketahui sebagai orang Indonesia pertama yang bawa omicron.
Data Wisma Atlet mencatat, ada 169 WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di sana (antara 24 November hingga 3 Desember 2021).
Para pelaku perjalanan luar negeri itu telah dilakukan tracing. Hasil nya, diketahui, satu orang berinisial TF, probable dengan kemungkinan besar tertular varian Omicron.
Dan pada saat terakhir dites, hasil test PCR untuk TF sudah dinyatakan negatif. Jadi TF adalah orang Indonesia pertama yang terinfeksi omicron.
Budi Gunadi menegaskan, sudah terbukti semua kasus omicron di Indonesia merupakan imported case.
Ia pun mengucap syukur, karena semua kasus terjadi di karantina. Sehingga pihaknya mampu memastikan sampai saat ini belum ada yang menyebar ke luar.
Menteri Kesehatan juga mengatakan, terdeteksinya orang Indonesia pertama yang terinfeksi Omicron tersebut merupakan salah satu fungsi utama dari karantina bagi setiap orang yang hendak masuk ke Indonesia.
Melalui karantina, tegasnya, pelaku perjalanan dari luar negeri akan dipantau. Mereka juga diobservasi oleh petugas kesehatan.
Maka, jika pelaku perjalanan luar negeri tersebut didapati positif Covid-19 selanjutnya bisa dengan segera dilaksanakan tracing.