Otomotif, SAKATA.ID : Musim hujan melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Beberapa daerah tergenang. Banyak mobil terjebak dalam banjir.
Ada cara agar klaim mobil kebanjiran dapat dengan mudah diterima oleh pihak asuransi.
Banyak risiko yang mungkin saja terjadi di tengah musim penghujan seperti ini. Misalnya terkena bencana alam banjir.
Asuransi Autocillin dari Adira Insurance punya produk dengan perluasan bencana alam. Salah satunya akibat banjir di musim penghujan ini.
Adira membagi beberapa tips supaya klaim konsumen diterima saat kendaraannya terjebak banjir.
Hal tersebut diungkapkan Direktur PT Asuransi Adira Dinamika Tbk /Adira Insurance, Doni Gandamana dalam siaran pers, Selasa (27/10/2020).
Menurutnya, produk baru dengan perluasan bencana alam ini, tentunya pengendara dijamin dari kerugian karena bencana alam. Seperti hujan es, banjir, dan lainnya.
Jika tanpa adanya perluasan manfaat, risiko tersebut tidak akan bisa dijamin.
Apabila mobil terjebak banjir, sebaiknya pengendara bisa mengajukan klaim asuransi kendaraan bermotor dengan mulus.
Namun ada yang harus dipatuhi pengendara misalnya, diharuskan tidak memaksakan menyalakan kendaraan bermotor di tengah banjir.
Hal itu penting sekali dilakukan pengendara saat terjebak di tengah banjir. Karena jika pengendara memaksakan diri untuk menyalakan mesi kendaraannya bisa berakibat water hammer pada mesin.
Kondisi tersebut akan memperparah kerusakan mesin mobil.
Dia memgungkapkan, jika mobil berada di genangan air yang rendah, sebisa mungkin tinggalkan kendaraannya, kunci kendaraan.
Pengendara mesti menunggu hingga air surut. Lalu menghubungi pihak asuransi atau derek. Selanjutnya mobil diderek dan diperbaiki.
Kalau saja pengendara sengaja menerobos banjir dan kendaraannya menjadi rusak, itu tidak dapat dijaminkan dalam polis asuransi.
Jadi sebisa mungkin tidak menorobos banjir. Apabila dipaksanakan menorobos banjir kemungkinan besar mobil akan rusak. Tetapi itu tidak menjadi jaminan polis asuransi.
Perhatikan Kondisi Kendaraan
Doni Gandamana juga mengingatkan pemilik kendaraan untuk memperhatikan kondisi kendaraan selama musim hujan.
Sebelum berkendara, dipastikan kondisi kendaraannya. Pengendara wajib mengecek kondisi mulai dari lampu, ban, wiper, dan lainnya.
Si pengendara juga, katanya, harus mengenali kondisi dan keadan fisik mereka saat sebelum berkendara. Apakah dalam keadaan yang baik atau tidak baik untuk berkegiatan dengan menggunakan kendaraan.
Di saat musim hujan, ujarnya, imun tubuh bisa saja terganggu. Pengendara harus berada dalam keadaan yang sehat dan bugar.
Lantaran, berkendara dalam kondisi hujan membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi, dibanding saat dalam kondisi cuaca normal.