Regional, Tasikmalaya: Meningkatnya pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Tasikmalaya, sejumlah pasien yang terpapar virus corona terpaksa harus mengantri di luar ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD), RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
Terjadinya antrian yang cukup panjang ini, dikarenakan adanya lonjakan penularan kasus covid-19 pasca libur lebaran beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun, kasus positif covid-19 mengalami lonjakan. Penambahan terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Tasikmalaya pada hari ini mencapai 111 kasus.
Kemudian, 60 orang lainnya telah dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan kasus aktif mencapai 717 orang.
Sebanyak 69 Kelurahan se-Kota Tasikmalaya, hanya 2 Kelurahan dinyatakan zona hijau yakni, Kelurahan Talagasari dan Kelurahan Kawalu.
Sedangkan untuk ketersediaan kamar rawat di sejumlah rumah sakit rujukan mengalami over kapasitas.
Alhasil, sebanyak 30 pasien harus mengantri untuk mendapatkan kamar isolasi. Sementara, 15 pasien terkonfirmasi positif covid-19 pun masuk dalam daftar antrian.
Penumpukan Pasien Sudah Terjadi Sejak Senin Kemarin
Wakil Direktur RSUD dr Soekardjo, Deni Diyana mengaku, penumpukan pasien di ruang IGD telah terjadi sejak Senin (21/6/2021) malam.
“Memang benar, adanya penumpukan pasien di area ruang IGD,” kata dia kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).
Selain itu, dikatakan Deni, seluruh kamar isolasi di rumah sakit rujukan ini mengalami over kapasitas, terutama yang telah terpapar virus corona.
“Kondisinya saat ini seluruh kamar sudah terisi penuh. Seluruh kamar yang tersedia saat ini mencapai 130 kamar, tetapi dalam kenyataannya melebihi kapasitas yakni mencapai 120 persen,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Deni, untuk pasien covid-19 yang baru harus menunggu antrian di sekitar area ruang IGD dan ruang isolasi lama, hingga menunggu pengaturan kamar khusus isolasi penanganan covid-19.
“Sebenarnya kami juga sudah menambah ruangan isolasi sebanyak 20 tempat tidur di lantai 2. Namun, tidak bisa menampung lonjakan pasien yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Deni menjelaskan, pihak RSUD telah melakukan penambahan ruangan isolasi seluas satu lantai. Tetapi penambahan ini tidak bisa lebih banyak lagi, karena harus menangani pasien lainnya.
“Jadi untuk saat ini, belum ada rencana untuk menambah kembali ruang isolasi. Mungkin kedepannya perlu rapat internal, mencari solusi terbaik,” jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya telah mengeluarkan surat instruksi kepada seluruh rumah sakit di wilayah Kota Tasikmalaya, untuk membuka layanan ruang isolasi covid-19 dan ruang intensive.
Pembukaan dua ruangan tersebut, sesuai dengan peraturan yang berlaku minimal 20-40 persen tempat tidur rawat inap untuk pasien covid-19. Karena, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Tasik telah mencapai 98,58 persen.