Politik, TASIKMALAYA:- Pasangan Wani menjadi sebutan nama pasangan Cabup Cawabup Tasikmalaya Iwan Saputra-Iip Miftahul Paoz di ajang Pilkada Serentak Kab.Tasikmalaya 2020.
Sesuai nama sebutannya, pasangan yang diusung Partai Golkar, PKB dan PKS untuk Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup), pasangan yang terbilang berani menantang kandidat dari Petahana atau incumbent.
Pasangan Wani bahkan dijuluki sang penantang dalam tiap-tiap diskusi politik Tasik. Dengan mengantongi 18 Kursi di Parlemen, pasangan Wani (Iwan-Iip) akan memulai kompetisinya dengan mendaftar ke KPU Kabupaten Tasikmalaya.
“Pasangan Wani Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mendaftar ke KPU,” Ungkap Kader Muda Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya, Endang Syarif, Selasa (1/9/2020).
Menurut Endang, pasangan Iwan Saputra-Iip Miftahul Paoz merupakan referensi Nasionalis-Religius.
Iwan Saputra mewakili karakteristik Nasionalis dilihat dari riwayat hidupnya, yang merupakan keturunan tentara.
Anak dari Letkol (Purn) TNI Basuni ini, berani meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Bappeda Kab. Tasikmalaya per 1 Juni 2020, dan menantang Petahana Ade Sugianto dalam perhelatan Pemilihan Bupati Tasikmalaya.
Orang sunda menyebut ada keberanian dengan “Aya Kawani”, walaupun harus mengorbankan jabatan strategis di birkorasi yang masih tersisa cukup lama di rentang waktu 8 tahunan lagi. Iwan dengan tanpa ragu memilih pensiun dini.
Keputusan yang diambil Iwan Saputra bisa saja tertular dari sang ayah yang berjiwa tentara, dan politikus. Ya, pada tahun 1994-1999 Letkol Basuni pernah memimpin Partai Golkar, dan memimpin parlemen sebagai Ketua DPRD Kab. Tasikmalaya pada tahun 1997-1999.
Berjiwa Nasionalis, dengan pengalaman tata kelola pemerintahan selama menjadi birokrat adalah modal dasar yang dianggap cukup untuk memimpin Kab.Tasikmalaya.
Sementara karakteristik religius, ada pada Iip Miftahul Paoz, pendamping Iwan.
Dia anak kobong, yang kini merupakan pimpinan Pondok Pesantren Haur Kuning Salopa. Selain berjiwa santri, jiwa bersiasat Iip didapat dari trah ayahnya almarhum KH. Saefudin Zuhri yang merupakan deklarator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mantan Komisonaris KPU Kab. Tasik yang tercatat sebagai Wakil Ketua GP Ansor Jawa Barat ini, dinilai mampu mengkonsolidasi aspirasi pesantren. Tasikmalaya dijuluki sebagai Kota Santri, maka peran Iip dalam pemenangan pasangan Wani di Pilkada Serentak 2020, menjadi sangat menentukan.
Petahana Bukan Lawan Biasa Bagi Pasangan Wani
Sementara pasangan Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin (Hade Yakin) diusung PDI Perjuangan dan PPP dengan jumlah 13 kursi di DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Ade Sugianto merupakan Bupati Petahana sebelumnya menjabat Wakil Bupati 2011-2016 mendampingi Uu Ruzhanul Ulum yang sekarang jadi Wakil Gubernur Jawa Barat.
Ade Sugianto menjadi Bupati Tasikmalaya melanjutkan kepemimpinan Uu Ruzhanul Ulum periode 2016-2021. Uu dilantik jadi Wagub Jabar tahun 2018 lalu.
Bupati petahanana tersebut pernah jadi Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya periode 2001-2004.
Karakteristik religius terwakili dari hadirnya Wakil Ketua DPRD Kab.Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin yang merupakan kader terbaik PPP sebagai ketua DPC Kab. Tasikmalaya.
Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya, Ikbal Nasihin menegaskan pasangan Hade Yakin akan mendaftar pada tanggal 4 September 2020 ke KPU.
Pasangan Hade – Yakin direncanakan akan daftar ke KPU pada Jumat (4/9/2020).
Ikbal optimis pasangan Hade Yakin akan menang di Pilkada 9 Desember 2020 mendatang dengan pengalaman dan kerja nyata dari petahana.
Petahana memiliki poin plus dari program kerja pembangunan yang sudah terlaksana.
“Bahkan sampai saat ini masih bekerja, jadi sudah terbukti bukan sekedar janji,” pungkasnya.*