Pasca-Tragedi, Anak Pasangan Tarsum dan Yanti Tetap Jalani Kehidupan di Rancah

Anak Pasangan Tarsum
Ilustrasi/Net

Kriminal, CIAMIS: Pascatragedi berdarah pada Jumat (3/5/2024) lalu, anak dari pasangan Tarsum (50) dan Yanti (44) akan tetap tinggal di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Cisontrol Yoyo Waryono kepada awak media pada Jumat (10/5/2024).

Bacaan Lainnya

Dia menyatakan bahwa kedua anak tersebut telah kembali menjalani kehidupan mereka dengan normal.

Meskipun terjadi tragedi berdarah yang mengejutkan itu, masyarakat setempat bersatu memberikan dukungan dan bantuan kepada kedua anak tersebut.

Sebelumnya, peristiwa tragis terjadi di mana Tarsum memutilasi istrinya sendiri, Yanti. Perilaku sadis itu telah menghebohkan warga Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.

Kini, pelaku telah ditahan Kepolisian Resor (Polres) Ciamis dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Tragedi berdarah itu telah berlalu, kedua anak dari pasangan suami istri tersebut tetap tegar menjalani kehidupan mereka di Rancah.

“Saat ini kedua anak tersebut sudah menjalani kehidupannya dengan normal,” ungkap Yoyo.

Dia mengakui, peristiwa ini telah menciptakan kehebohan di tengah masyarakat Desa Cisontrol. Namun, berkat bantuan dan dukungan dari pihak terkait, kedua anak tersebut mampu mengatasi cobaan yang mereka hadapi.

Menurutnya, kedua anak tersebut saat ini tinggal di rumah orang tua mereka setelah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya.

“Malam Jumat tadi, hari terakhir tahlilan, mereka terlihat baik-baik saja,” ujar Yoyo.

Ia mengungkapkan, anak pasangan Tarsum dan Yanti terdiri dari dua, yaitu Lisna Meilani yang sudah berumah tangga dan Cahya Ramdani, siswa kelas dua sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Rancah.

Waryono menyatakan bahwa kemungkinan Lisna akan kembali ke rumahnya di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Sementara Cahya akan tetap tinggal di Rancah karena masih dalam masa sekolah.

Meskipun mengalami kejadian tragis, kondisi psikis Cahya saat ini cukup baik dan normal dalam berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, seperti yang terlihat saat acara tahlilan.

“Anak itu sudah mendapatkan pendampingan dari PPA dan Dinas Sosial Kabupaten Ciamis,” jelas dia.

Untuk rencana ke depan, lanjutnya, anak kedua tersebut akan diurus oleh kakeknya (Paman Tarsum) di daerah Rancah hingga selesai sekolah.

“Sampai anak itu lulus sekolah, dia akan tetap tinggal di Rancah, dan rencananya setelah lulus akan bersama kakaknya di Kawali,” tambahnya.

Ia berharap, langkah ini dapat memberikan stabilitas dan dukungan bagi anak-anak yang mengalami cobaan berat tersebut.