PC GP Ansor Ciamis, Minta Mabes Polri Tangani Kasus Persekusi Kyai dan Banser di Karawang

Regional, CIAMIS, Sakata.id:- Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Ciamis, mengecam dan mengutuk keras tindak pidana kekerasan dan persekusi Kyai dan Banser di Rengasdengklok Kabupaten Karawang yang terjadi pada Sabtu (10/08/2024).

Ketua GP Ansor Ciamis Maulana Sidik mengatakan, pihaknya kecewa terhadap lambatnya penanganan Polres Karawang tehadap kasus persekusi kyai dan anggota Banser di Karawang.

Bacaan Lainnya

Padahal peristiwa persekusi dan pengeroyokan yang menimpa rombongan KH Ihsanudin Al Baedowi, Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, di Rengasdengklok Karawang, sudah lebih dari 3 x 24 jam.

“Atas keterlambatan penangan oleh Polres Karawang, kami GP Ansor Ciamis, mendesak Polda Jabar dan Mabes Polri turun tangan, tangkap para pelaku,” kata Sidik, Jumat (16/8/2024).

Di tengah-tengah para Kader Ansor-Banser yang menunggu kepastian, kata Sidik, Kepolisian Republik Indonesia harus bisa bergerak lebih cepat melakukan penanganan kasus ini.

Maulana Sidik juga mengajak jajaran pengurus, badan otonom, dan seluruh anggota GP Ansor Ciamis, beserta Polres Ciamis saling membahu menjaga kondusifitas.

“Seluruh anggota banser, dan Ansor Ciamis agar tetap dalam satu barisan,” kata Sidik.

Pimpinan Pusat LBH GP Ansor sendiri telah merilis resmi ultimatum kepada jajaran kepolisian Karawang. Mengultimatum agar dalam waktu 3×24 jam harus menangkap dan menahan para pelaku kekerasan dan persekusi kyai dan Banser di Rengasdengklok. Terhitung dari rilis yang disampaikan pada 12 Agustus 2024.

“Kami akan terus memantau perkembangan penanganan kasus ini,” kata Sidik.

Persekusi tersebut terjadi saat rombongan yang terdiri dari KH Ihsanudin Al Baedowi, KH Asep Syarif Pengasuh Pesantren Manbaul Ulum Karawang, dan Banser Bekasi hendak menuju lokasi pengajian di Pondok Pesantren Al Baghdadi.

Rombongan Kyai NU itu diserang saat perjalanan untuk memenuhi undangan acara di Pesantren Al-Baghdadi Rengasdengklok. Akibat penyerangan tersebut, mengakibatkan Ao Mauludin (Banser) dan Arsanu (Santri) mengalami luka-luka saat melindungi Kyai Ihsan dan Kyai Asep.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *