REGIONAL, TASIKMALAYA: Setelah Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama mendapat suntikan vaksin Covid-19, kini giliran Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melaksanakan vaksinasi atau imunisasi Covid-19 pertamanya.
Bertempat di Puskesmas Kersanagara, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, proses imunisasi itu dihadiri Plt Wali Kota Tasik, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Kapolresta Tasikmalaya, Dandim 0612/Tasikmalaya, serta beberapa pejabat Forkopimda dan MUI Kota Tasikmalaya.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim, menjadi orang pertama divaksinasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Jumat (29/01/2021) siang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Uus Supangat mengatakan, semua masyarakat sudah semestinya mendapatkan vaksin untuk melindungi dari Covid-19. Dikatakannya pula, vaksin tersebut sangat aman sehingga masyarakat tidak perlu ragu saat ingin mengikuti imunisasi.
“Sesuai instruksi presiden, kita semua harus divaksin karena ini sangat aman bagi kita,” katanya.
Uus Supangat menuturkan, harapan dengan vaksinasi ini penyebaran Covid bisa dapat dikendalikan dengan baik.
“Launching penyuntikan perdana ini adalah upaya pencegahan dan pengendalian Covid dari pemerintah,” tuturnya.
Vaksin Untuk 3.469 Tenaga Kesehatan
Selain itu ia menjelaskan, total vaksin yang diterima Kota Tasik ini sebanyak 7.400 vaksin. Vaksin itu untuk 3.469 tenaga kesehatan (nakes) yang sudah mendapatkan e-tiket dan tersebar di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) Kota Tasikmalaya.
“Sebanyak 7.400 vaksin itu untuk 2 kali vaksinasi. Jadi setelah 14 hari divaksin nanti akan divaksin lagi. Sedangkan 1500 nakes lainnya belum mendapat e-tiket,” kata dia.
Sementara itu, Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, penyuntikan vaksinasi perdana ini sangat penting karena menjadi langkah utama untuk melakukan langkah antisipasi serta pengendalian Covid.
“Sejak tahun lalu selama 11 bulan hingga hari ini kita sudah mengalami pandemi karena Covid-19 ini. Maka, harus kita lakukan langkah pencegahan dan pengendalian ini,” ujar Yusuf.
Menurutnya, pandemi ini menjadikan layanan kesehatan di puskesmas dan posyandu menjadi terkendala karena dilarang berkerumun. Termasuk memberi dampak terhadap pelemahan ekonomi, sosial, wisata dan pendidikan.
“Maka perlu segera dilakukan penekanan yang efektif untuk memutus mata rantai Covid ini. Selain terus menerapkan dan mengaplikasikan protokol kesehatan (prokes),” jelas dia.
“Ini vaksinasi juga untuk melindungi masyarakat dari Covid. Karena ini untuk memutus mata rantai penyebaran. Kuncinya adalah pencegahan dengan program vaksinasi,” tutur dia.
Nantinya, dikatakan Yusuf, vaksinasi massal akan dilakukan serentak di 22 puskesmas se-Kota Tasikmalaya seperti di klinik, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dengan total sekitar 31 titik lokasi usai launching ini.
“Vaksinasi ini adalah vaksin sinovac yang akan divaksin 2 kali dengan jeda 14 hari. Dengan penerima vaksinasi ini adalah yang mendapatkan e-tiket dan tinggal melakukan register ke lokasi faskes,” pungkas Yusuf.