Travel, CIAMIS: Guna meminimalisir penyebaran Covid-19, Pemerintah Kabupaten Ciamis menerapkan tes polymerase chain reaction atau PCR di kawasan wisata.
Sejak awal September lalu, wisata telah dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Meskipun begitu, upaya pencegahan penularan Virus Corona terus dilakukan, yakni dengan melakukan testing PCR di kawasan wisata.
Tes PCR kepada para wisatawan secara acak atau random. Kebijakan tes ini atas usulan dari Kepala Polisi Resor Ciamis.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra saat menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 di ruang Oproom, Rabu (15/9/2021).
Nantinya, kata dia, wisatawan yang berwisata di Tatar Galuh ini harus siap melakukan testing PCR secara acak.
“Ini atas usulan dari Kapolres sebagai unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pemerintah Daerah) Jadi, katanya, tidak semua wisatawan di tes tapi secara random,” ujar Yana.
Pengetesan PCR di kawasan wisata ini, lanjut dia, akan diberlakukan di sejumlah titik. Tes PCR di objek wisata secara acak dan pada waktu-waktu tertentu terutama di akhir pekan.
Tujuannya, tegas dia, untuk mencegah adanya penularan virus Corona di objek wisata.
Ia berharap dengan menerapkan tes PCR secara acak ini, dapat meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Mudah-mudahan dengan protokol kesehatan ketat dan testing PCR di objek wisata ini tidak terjadi penularan Covid-19,” kata Yana.
Menurut Yana, saat ini Ciamis menetapkan PPKM Level 2. Dia sangat berharap, masyarakat Ciamis tidak euforia berlebihan.
Warga Ciamis harus disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
Bahkan Yana berharap kasus Covid-19 di Ciamis terus turun dan bisa masuk PPKM level 1. Maka dari itu, PCR di kawasan wisata kepada pengunjung secara acak perlu diterapkan sebagai standar protokol kesehatan.
“PPKM level 2 ini harus kita pertahankan. Harapannya ya, tentu level 1. Yang jelas jangan sampai kembali ke level 3. Protokol kesehatannya harus tetap dijaga,” pesan dia.