Beredar informasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kota Tasikmalaya pada tahun 2021 ini mencapai Rp10 miliar lebih.
Politika, TASIKMALAYA: Gimana kabarnya?. Itulah awal Nandang Suherman, aktivis anti korupsi dari Perkumpulan Inisiatif Bandung menyapa awak media sakata.id.
Pertemuan dengan Nandang dilakukan di salah satu rumah makan di Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/7/2021) sore WIB.
Dalam pertemuan yang tidak disengaja tersebut, Nandang membuka perbincangan. Ia membahas hal ringan hingga mengulas tentang anggaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya.
Ia mengungkap bahwa uang untuk penanggulangan Covid-19 di Kota Santri ini senilai Rp 10.280.004.660,- yang alokasinya dari biaya tidak terduga (BTT).
“Besar itu anggaran untuk Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Dan dengan data yang saya pegang baru 10,6 persen yang baru terealisasikan,” ungkapnya.
Nandang melanjutkan, dari 10,6 persen berarti Rp 1.090.987.051,- (satu miliar sembilan puluh juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu lima puluh satu rupiah).
“BTT itu kan bisa digunakan kapan saja. Dan yang menjadi pertanyaan, apakah masyarakat kecil Kota Tasikmalaya merasakan manfaatnya atau tidak,” ujar dia
Selain itu, untuk kelurahan dan kecamatan ada bantuan Covid-19, seperti yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Diksan beberapa waktu yang lalu senilai Rp10 juta dan Rp15 juta.
“Semuanya harus jelas. Masyarakat harus mengetahui anggaran tersebut. Ketika kebijakan PPKM Darurat diberlakukan, semestinya masyarakat kecil tidak boleh ada yang lapar,” tegasnya.
Ketika Nandang Suherman sedang serius menyampaikan anggaran Covid-19, tiba-tiba datang Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Denny Romdony.
“Hai broo,” ucap Politisi PDI Perjuangan ini. “Mengganggu tidak nih,” tanya Denny. Dan dia pun bergabung dalam satu meja makan.
“Kang Nandang Suherman ini teman satu angkatan di SMP. Alhamdulillah bisa bertemu di sini,” ungkap Denny melanjutkan perbincangan.
Setelah memesan hidangan, sakata.id mencoba mengonfirmasi mengenai anggaran Covid-19 tersebut kepada Denn.
Ia menjawab, namun Denny meminta sakata untuk mengonfirmasi sendiri kepada pihak eksekutif. Lantaran, menurut dia, DPRD sebagai legislatif tidak dapat ikut campur terkait penggunaan anggaran penanganan Virus Corona ini.
“Anggaran Covid-19 kan besar, bagi saya saat ini bagaimana caranya masyarakat bisa mengisi isi perutnya, dan Pemerintah harus memikirkan kan itu, apalagi di masa pandemi ini,” tegasnya.
Hanya, lanjut dia, DPRD tidak bisa ikut campur mengenai penggunaan anggaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya.
“(DPRD Kota Tasikmalaya) hanya menerima laporan saja tentang penggunaan anggaran tersebut. Jadi tanyakan dong ke eksekutif,” tutur dia.
Pembicaraan serta pembahasan Covid-19 pun terhenti ketika hidangan telah tersaji di meja makan.
“Data-data keuangan Kota Tasikmalaya ada di saya. Nanti kita bahasnya cari waktu yang tepat. Karena saya ada janji ditunggu sama rekan,” kata Nandang Suherman mengakhiri pembahasan tentang anggaran Covid-19.
RS-03