SAKATA.ID:- Pencegahan virus corona masih terus dilakukan kendati PSBB sudah dicabut. Salah satunya dilakukan oleh warga di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.
Gerakan ini salah satunya dipicu dengan munculnya kasus positif di Kecamatan Cipatujah. Kendati jarak dua daerah tersebut sangat jauh, namun tipikal warga yang berada di Kecamatan Manonjaya sama halnya dengan warga Cipatujah, yakni urban.
BACA JUGA: Polsek Manonjaya Bagikan 65 Paket Sembako pada Warga Miskin
Banyak warganya yang mencari penghidupan di kota-kota besar baik jakarta maupun Jawa.
Hampir setiap hari warga di Kecamatan Manonjaya, khususnya di Desa Pasirbatang bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar dalam rangka pencegahan virus corona.
Tempat-tempay yang dibersihkan diantaranya rumah warga, sarana-sarana umum seperti tempat ibadah wc umum dan lainnya.
Seprti terlihat di RT 018 RW 04 Kampung Kertajaya Desa Pasirbatang, Sejak hari Minggu (26/07) warga bergotong-royong membersihkan lingkungan. Mulai dari kebun, saluran irigasi, madrasah, masjid serta sarana umum lainnya.
Ketua RT 018 Sabihin Noor (48) mengungkapkan, munculnya kasus penderita Covid-19 di Kecamatan Cipatujah membuat seluruh warga Kabupaten Tasikmalaya was was. Sebab pandemi virus tersebut sangat vcepat menular.
“Kami sangat khawatir dengan munculnya kasus Covid-19 di Kecamatan Cipatujah. Karena virus tersebut sangat cepat menular dan tidak tahu gejala penularannya,” ungkap dia saat ditemui di sela-sela gotong royong Senin (27/7).
Hal ini, sambung Sabihin Noor, karena tingginya mobilitas warga di Kecamatan Cineam, khususnya di Desa Pasirbatang. Banyak warganya yang berniaga ke wilayah Cipatujah ataupun berasal dari Cipatujah dan menikah dengan orang Pasirbatang.
Hal senada dibenarkan Tokoh masyarakat setempat Wa Sukman (74). Banyak warganya yang menikah dengan warga Cipatujah, bahkan banyak juga yang berniaga ke Cipatujah.
“Ini yang menjadi salah satu kekhawatiran kami. Walaupun memang di wilayah kami tidak muncul para penderita, tapi kami harus waspada dan antisipasi,” ucapnya.
Sementara itu tokoh agama setempat, Haji Ali (47) menyambut baik apa yang dilakukan warganya. Meski di wilayahnya tidak terjadi pembatasan warga saat beribadat, namun sarana-sarana peribadatan rutin dibersihkan. Salah satunya dengan kegiatan gotong royong warga.
“Di sini tidak terjadi pembatasan warga yang hendak beribadah, tapi tetap kami sediakan sarana untuk protokol kesehatan. Kami juga rutin membersihkan mesjid dan madrasah dengan cara gotong royong,” ucapnya.