Ragam, SAKATA.ID: Satwa endemik Indonesia, Komodo diperkirakan akan punah pada 2050.
Para peneliti dari Australia mengungkapkan bahwa iklim telah mengancam hewan prasejarah yang mendiami Taman Nasional Komodo ini.
Disebutkan, pada tahun 2050 habitatnya bisa menyusut 80%. Bahkan hingga mengalami kepunahan di tahun tersebut.
Mereka telah meneliti, Indonesia akan mengalami kenaikan suhu dan curah hujan ekstrim yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Akibatnya, akan terjadi kekeringan, kebakaran, dan mengurangi kelembapan tanah membuat kehidupan Komodo terancam.
Komodo adalah hewan yang sudah ada sejak 1 juta tahun yang lalu. Namun, saat ini, spesies kadal ikonik dunia ini masuk dalam daftar merah kepunahan.
Dari data yang ada, jumlah Komodo 4.000 ekor. Mereka di alam liar, menempati Pulau Komodo, Rinca, Flores, Nusa Kode, dan Gili Matang.
Dikutip dari Kompas, Sabtu (2/10/2021), lembaga International Union for Conservation of Nature atau IUCN juga telah mencantumkan Komodo sebagai salah satu spesies yang terancam punah.
Mereka menyebut, kenaikan suhu global dan kenaikan permukaan air laut, yang diperkirakan akan mengurangi habitat komodo.
Setidaknya, spesies ini akan hilang hingga 30% dalam 45 tahun ke depan.
Peneliti Herpetofauna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr. Evy Ayu Arida mengatakan, sejak dahulu populasi komodo memang kecil.
Sensus yang dilakukan beberapa lembaga, ungkapnya, bahwa populasi komodo kecenderungan naik dan turun.
“Saya pikir wajar. Karena (populasi satwa ini) tidak turun terus,” katanya pada Senin (6/9/2021).
Menurutnya, penetapan status komodo yang naik dari rentan menjadi terancam punah oleh IUCN adalah peringatan agar satwa ini tetap dilindungi.
Evy juga menanggapi pernyataan IUCN yang menyebut komodo terancam punah karena perubahan iklim.
Ia menjelaskan, habitat komodo tersebar di pulau-pulau kecil. Memang kehidupannya terancam oleh pemanasan global.
Perlu diketahui, katanya, lingkungan komodo ada di dataran rendah. Dari 0 derajat di garis pantai. Sampai ada di daerah dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.
Ia menambahkan, jarak garis pantai ke pusat pulau cenderung lebih dekat di pulau-pulau kecil. Dibandingkan dengan jarak garis pantai ke pusat pulau yang lebih besar.
Garis pantai di pulau besar itu, lanjut dia, jarak ke pusat pulaunya cenderung lebih jauh.
Sementara itu, sebagian besar komodo hidup di tempat sekitar 7 kilometer dari garis pantai ke pusat pulau.
Sepintas, katanya, dari makalah studi yang dilakukan pada 2020 itu menunjukkan seluruh habitat komodo akan terancam akibat perubahan iklim. Tetapi, tegas Evy, sebenarnya tidak.