Politika, GARUT: Mantan Wakil Bupati Garut Dicky Candra mengajak masyarakat untuk partisipasi di dalam pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 nanti.
Ia berpesan supaya tidak ada yang golput. Karena, dia menilai, pemilihan umum ini memegang peranan penting dalam menentukan arah negara untuk lima tahun ke depan.
Hal tersebut ia ungkapkan pada Dialog Kebangsaan dengan tema “Ngajabarkeun Budaya” bertempat di Baletingtrim Pujasega, Jalan Otista Garut pada Kamis (11/1/2023).
“Saya tidak memaksa untuk memilih pemimpin yang akan memimpin negeri ini. Tetapi satu suara sangat menentukan masa depan bangsa ini. Jadi jangan Golput,” ujar dia.
Dicky menegaskan, saat ini masyarakat Indonesia sedang dihadapkan dalam sebuah pesta demokrasi yang besar yaitu Pemilu, dimana suara rakyat menentukan pemimpin di masa depan.
Ia mengajak kepada masyarakat Garut agar memanfaatkan suara untuk mencoblos pemimpin yang sesuai dengan pilihan. Ikut partisipasi di Pemilu 2024. Walaupun berbeda dengan pilihan orang lain, lanjutnya, satukan hati dan pikiran untuk memilih pemimpin yang tepat.
Komedian ini pun mengemukakan prinsipnya dalam memilih pemimpin di Pemilu 2024 nanti. Menurutnya, pemimpin yang taat terhadap Agama dan bersikap adil menjadi kunci untuk menciptakan persatuan dan keadilan sosial di Indonesia.
Ia menyatakan bahwa Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memberikan pedoman yang jelas dalam menentukan pemimpin.
“Kalau Saya. Akan memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Terutama yang berketuhanan. Karena keyakinan pada Tuhan akan membentuk dasar adil dan kasih sayang,” ujar Dicky Candra.
Menurutnya, pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tidak hanya akan mengutamakan kepentingan kelompok tertentu, tetapi juga menciptakan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Dengan jelas, Dicky Candra memaparkan bahwa prinsip-prinsip Pancasila seperti berketuhanan, adil, persatuan, musyawarah, dan mufakat menjadi pijakan utama dalam menentukan pilihannya di Pemilu 2024.
Harapannya, masyarakat Indonesia dapat memilih pemimpin yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai luhur tersebut untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan bermartabat.
Masih menurutnya, pada Pemilu nanti masyarakat tidak perlu saling ejek, saling mencaci. Karena hal ini akan menimbulkan permusuhan akibat beda pilihan. Tetapi hadapi pemilu itu sebagai pesta rakyat yang bahagia dan saling menghargai.
“Kita tanamkan budaya yang someah. Harus saling menghargai dan cinta damai. Sebab kita ini orang Sunda. Orang yang penuh dengan cinta dan kasih sayang,” pungkas dia.