SAKATA.ID: Penundaan Pilkades Serentak oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) menuai protes beberapa pihak terlebih calon kepala desa di Ciamis. Seperti diketahui Pilkades di Kabupaten Ciamis sudah terjadwal 15 Agustus 2020 atau tinggal tiga hari lagi.
Betapa tidak persiapan panitia dan calon kepala desa sudah sangat matang. Banyak biaya yang sudah dikeluarkan dalam menjalankan seluruh tahapan Pilkades Serentak di Ciamis, yang tinggal satu tahap lagi yaitu pemungutan suara.
BACA JUGA: Kemendagri Kekeh, Pilkades Serentak Ciamis Harus Ditunda
Kendati Bupati Ciamis Herdiat Sunarya telah bernegosiasi dengan Mendagri untuk pelaksanaan Pilkades Serentak di Kabupaten Ciamis tetap berjalan, namun usaha Herdiat kandas.
Keputusan Kementrian Dalam Negeri tetap tidak membolehkan pelaksanaan Pilkades Serentak sebelum pelaksanaan Pilkada atua Pilbup/Pilwalkot 9 Desember 2020.
Kabar penundaan pelaksanaan Pilkades Serentak di Ciamis ini membuat calon kepala desa kecewa. Pasalnya mereka sudah bergerak dan banyak mengeluarkan biaya.
Calon Kades Sadananya Agus Firman Hura mengatakan, keputusan Kemendagri tidak bijak menyikapi pelaksanaan Pilkades Serentak terutama bagi daerah yang tidak sedang melaksanakan Pilkada, seperti Kabupaten Ciamis.
“Alasan mendagri itu kan jelas, penundaan Pilkades karena Pilkada, dan membolehkan Pilkades Serentak setelah Pilkada. Harusnya bagi daerah yang tidak sedang Pilkada mendapat pengecualian. Ini menyangkut pembiayaan yang sudah dikeluarkan pemerintah daerah, termasuk saya sebagai calon, ini kebijakan yang merugikan rakyat di daerah,,” kata Agus Firman Hura, Rabu (12/8/2020).
Namun, Agus Firman mengaku tetap harus menerima terlebih penundaan itu juga sudah diumumkan resmi oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Wakil Bupati Yana D Putera.
“Saya tidak terima sebenarnya, cuma ya harus nurut. Saya sangat menghargai dan mengapresiasi aksi cepat Bupati Ciamis Herdiat Sunarya yang langsung berkoordinasi ke Kemendagri, walaupun jawaban Kemendagri tidak sesuai harapan,” kata dia.
Sementara Ketua GP Ansor Ciamis Maulana Sidik memuji gerak cepat Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dalam berkoordinas ke Kemendagri, untuk meminta Pilkades Serentak di Ciamis tetap bisa digelar.
“Meskipun keputusan Kemendagri tidak sesuai yang diharapkannya, namun Herdiat tetap berlapang dada terhadap keputusa Kemendagri. Ini menunjukan Herdiat sebagai orang tua kami di Ciamis, memiliki loyalitas yang tinggi kepada Pemerintah Pusat,” kata Sidik.
Sebetulnya kalau Bupati Herdiat tidak loyal ke Kemendargi, bisa saja Pilkades Ciamis tetap dipaksakan digelar. “Tapi Pak Herdiat tetap patuh. Saya ambil contoh, ketika kewajiban menggunakan masker, ketika tidak menggunakan masker apa harus dihukum?,”.*