Regional, TASIKMALAYA : Terjadi pergerakan tanah terjadi di Kampung Singa Jaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. Akibatnya sejumlah rumah warga dan sekolah ambruk.
Pergerakan tanah semakin parah saat hujan deras terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Kondisi rumah yang rusak dan ambruk akibat tanah bergerak mulai dibersihkan pemilik bersama warga lainnya.
Selain membuat tembok rumah ambruk pergerakan tanah juga mengakibatkan tanah amblas hingga setengah meter.
Sejumlah warga yang menjadi korban memilih mengungsi.
Peristiwa pergerakan tanah juga mengakibatkan akses jalan ke Kampung Singa Jaya, Kecamatan Cibalong Kabupten Tasikmalaya amblas. Hingga tak bisa dilalui kendaran.
Retakan tanah mencapai satu sampai dua meter membelah perkampungan tersebut.
Salah satu kerusakan terparah yaitu bangunan Sekolah Dasar (SD) negeri Babakan Cijeruk Cibalong.
Bangunan Ambruk Rata Dengan Tanah
Kerusakan terjadi pada ruang guru dan ruang perpustakaan sekolah. Dua bangunan tersebut ambruk rata dengan tanah.
Tanda-tanda ambruknya bangunan sekolah tersebut sudah terlihat sejak beberapa hari yang lalu. Dimana ada retakan pada tembok sekolah.
Pergerakan tanah ini terus terjadi setiap harinya, hingga akhirnya kedua bangunan di SD Negeri Babakan itu ambruk.
Seorang warga Kampung Singa Jaya Evi (34), yang kini sudah mengungsi di rumah saudaranya masih hawatir terjadi longsor.
“Takut retakan tanah lagi. Saya terpaksa mengungsi ke rumah warga dan sodara. Tqkut pak, karena retakan tanah sangat parah,” kata Evi kepada wartawan Rabu (10/2/2021) pagi.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menjelaskan, sedikitnya ada tujuh rumah yang rusak.
Rinciannya, empat rumah mengalami rusak berat, dan tiga rumah rusak ringan.
“Rumah yang terdampak ada tujuh. Empat rusak berat. Dan kita sudah mengevakuasi warga. Demi kemanan warga disarankan untuk pindah,” kata dia.
BPBD Kabupaten Tasikmalaya meminta warga untuk waspada, karena hingga kini pergerakan tanah masih terjadi.
“Dari tujuh rumah ini, kurang lebih ada 30 jiwa. Dan kita siapkan tanah untuk relokasi warga, apabila ini sudah tidak bisa lagi untuk di tempati warga,” ujarnya.
Pergerekan tanah di Desa Singajaya ini diprediksi akan terus terjadi, mengingat kontur tanah masih labil. Dalam satu hari terjadi pergerakan hingga satu meter lebih.