Politika, SAKATA.ID: Pernyataan Arteria Dahlan dinilai Agun Gunandjar Sudarsa tidak merepresantikan PDIP.
Sempat ramai dengan sikap Arteria Dahlan, seorang politisi PDIP yang meminta supaya Kepala Kejaksaan Tingii (Kajati) dipecat lantaran berbahasa Sunda saat Rapat.
Arteria, yang saat ini duduk di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mendapat kecaman dari para tokoh Sunda atas pernyataan tersebut.
Hingga diminta untuk meminta maaf kepada warga Tatar Sunda. Namun Arteria sempat menolak untuk mengucapkan kata maaf.
Hingga akhirnya dia meminta maaf dan menganggap Sunda sebagai keluarga besarnya.
Politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa diminta untuk menanggapi pernyataan Arteria Dahlan yang sempat meramaikan publik itu.
Menurut Agun yang juga sebagai Anggota DPR RI, bahwa perilaku seorang Arteria tak merepresentasikan partainya.
“Perilaku seseorang, gak ada hubungannya dengan Sunda, Batak gak ada urusnnya dengan segala rupa, lah. Gak ada urusannya dengan NKRI.
Tapi jika konsekuensi itu berdampak terhadap etnik, iya benar. Kalau saya melihatnya, ya itu perilakunya Arteria, tidak merepresentasikan partainya,” ujar Agun.
Tetapi ia juga menyesalkan dengan sikap Arteria itu. Lantaran tak hanya sekali dia bikin gaduh. Mulai dari sikapnya ke Prof Emil Salim hingga menyentil etnik Sunda.
“Sayangnya, (Arteria yang membuat gaduh) dia sangat banyak. Soal Emil Salim, kemudian yang di bandara. Ya begiu lah dia. Kalau menurut saya, respon saya cukup dengan mengeluarkan maung bodas. Ini adalah sebagai pengingat bagi kita. Bahwa sebagai manusia kita selayaknya saling menghargai dan jangan sombong,” beber Agun.
Selain itu, ia pun memberikan pesan kepada masyarakat untuk tetap bergotong-royong dan menjaga toleransi untuk kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jadi jalma teu kudu sombong, tapi jadi orang teh kudu toleransi, orang kudu kolaborasi, konsistensi, maka jayalah NKRI,” tegas Agun.