Internasional, SAKATA.ID: Pihak Pemerintah Inggris mencatat suhu udara lebih dari 40°C untuk pertama kalinya dalam sejarah pada Selasa (19/7/2022).
Tercatat, suhu mencapai 40,2°C di Bandara Heathrow London pada pukul 12:50 waktu setempat atau 18:50 WIB. Ini memecahkan rekor sebelumnya, suhu panas mencapai 38,7°C pada 2019.
Akibat dari suhu panas saat ini, Pemadam Kebakaran London mencatat adanya insiden besar seperti terbakarnya rumput di sejumlah taman. Hal ini mengakibatkan aliran listrik juga terganggu di sejumlah tempat.
Cuaca ekstrem di negara dengan 244.820 km persegi itu pun membuat beberapa operator kereta pun membatalkan perjalanan karena rel yang terlalu panas.
Suhu udara yang panas di Inggris tidak hanya terjadi pada tahun ini. Sebelumnya, pada tahun 2003, para ahli memperhitungkan ada lebih dari 2 ribu orang meninggal akibat suhu panas yang saat itu melonjak hingga di atas 38°C.
Sementara itu, menurut penjelasan Badan Kesehatan Publik Inggris, sekitar 863 kasus kematian tambahan terjadi akibat gelombang panas pada musim panas tahun 2018.
Kombinasi cuaca panas pada siang hari serta suhu malam hari yang hangat, mencapai 20°C, menjadi akar kematian warga Inggris. Lantaran tubuh mereka mengalami kesulitan untuk menurunkan suhu.
Cuaca Panas di Prancis
Wilayah Eropa lain yang juga sedang dilanda cuaca lanas ini adalah Prancis, di sana jumlah orang yang diungsikan lebih 24.000 orang.
Pihak berwenang di Gironede, Prancis mengungkapkan, cuaca panas ekstrem memicu kebakaran di area seluas setidaknya 14.000 hektare.
Bahkan, oleh pihak berwenang di sana gelombang panas saat ini digambarkan sebagai “panasnya sperti kiamat”. Penyebutan itu bahkan dituliskan dalam sebuah peringatan resmi pihak berwenang di sana.
Suhu udara yang mencapai 40°C juga terjadi di negara Eropa lainnya. Bahkan menyebabkan kematian.
Di Spanyol dan Portugal misalnya, dilaporkan sudah lebih 1.000 orang tewas akibat cuaca panas dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, cuaca eksstrem membakar lahan. Api membara pada sejumlah kawasan di Spanyol, Portugal, dan Yunani.
Di Provinsi Zamora, di Spanyol barat laut, api membara di sejumlah ladang bahkan membuat seorang penggembala dan anggota pemadam kebakaran meninggal dunia.