CIAMIS, Sakata.id:- Anggota Dewan Kehormatan Perhiptani ( Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia ) Kab. Ciamis, Yana D Putera, berpesan agar penyuluh pertanian mampu lebih adaptif di era perkembangan digital dan teknologi.
Pemanfaatan digital dan teknologi dalam kreaitivitas dan inovasi pertanian juga harus mampu ditransformasi penyuluh kepada petani.
“Pertanian sebagai modal dasar di Ciamis. Penyuluh memiliki peran penting dan ujung tombak kesuksesan pembangunan pertanian. Penyuluh jangan takut keluar dari zona nyaman, harus lebih inovatif dan adaptif dengan perkembangan teknologi dan digital,” kata Yana, pada kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian tingkat Kabupaten Ciamis, di Bumi Perkemahan Aki Kabayan Desa Sandingtaman Kec. Panjalu, Rabu (11/09/2024).
Wakil Bupati Ciamis periode 2019-2024 ini juga mengatakan untuk mengakselerasi pembangunan pertanian, pemerintah Ciamis memiliki program prioritas pertanian melalui penyediaan irigasi sebagai sarana perairan.
Yana juga mengapresiasi prestasi penyuluh pertanian Ciamis yang meraih juara 1 penyuluh inovatif tingkat Nasional.
“Selamat atas diraihnya juara penyuluh inovatif tingkat Jawa Barat. Dan melalui Jombore ini, semoga kapasitas SDM penyuluh di Ciamis lebih baik lagi, dan silaturahminya lebih terjaga,” kata Yana.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Ciamis, Slamet Budi Wibowo menyebut saatnya petani di Ciamis beralih ke organik.
Di Ciamis sendiri kata Budi Wibowo, telah memiliki 5 sertifikasi produksi tani organik.
Selain pengembangan pertanian organik, DPKP Ciamis juga membentuk petani milenieal.
Petani milenial ini sebagai bagian dari program adaptif serta menyiapkan generasi petani masa depan.
Budi juga menyembut bahwa ada hal yang paling penting dari semua program pertanian, tak lain adalah political will dari pemimpin pemerintahan.
Maka jika dulu Ciamis memiliki pemimpin yang cinta petani, kedepan petani berharap pemimpin yang juga cinta petani.
“Karena kunci dari semua program pertanian ada pada kebijakan pemerintah, ada pada pimpinannya,” kata Budi.
Ketua Penyelenggara Jambore Penyuluh Pertanian, Iis Iskandar mengatakan, kegiatan Jambore dilaksanakan selama dua hari dari Rabu (11/09) hingga Kamis (12/09).
Jambore tersebut diikuti oleh 220 peserta terdiri dari penyuluh, THL, PPPK, PPD dan PPLD.
Pada Jambore Penyuluh Pertanian juga digelar lomba inovasi pertanian serta lomba pembuatan vlog.
“Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan semangat dan motivasi kerja serta menjaga silaturahmi antar sesama penyuluh pertanian,” kata Iis.
Kegiatan tersebut juga kata Iskandar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme penyuluh sebagai ujung tombak dalam mensukseskan program pembangunan pertanian.**