Politika, SAKATA.ID: Peta koalisi partai politik (Parpol) menjelang pemilihan presiden 2024 mendatang belum final, yang tampak justru semakin pelik.
Pasalnya, di antara ketua umum Parpol yang terjadi adalah aksi saling kunjung, selama dua pekan terakhir di tengah suasana Idul Fitri 1444 Hijriah
Diawali Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kelompok ini diisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Apakah sudah mulai retak?.
Pasalnya, PPP telah mendeklarasikan diri untuk bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP) mengusung Ganjar Pranowo.
Meski begitu, untuk Partai Golkar sampai saat ini masih mendorong Airlangga Hartarto selaku ketua umum untuk diusung menjadi capres pada Pilpres 2024.
Selain Airlangga dan Ganjar, setidaknya sudah ada dua nama lain yang digadang-gadang bakal maju dalam Pilpres 2024.
Mereka adalah Anies Baswedan dan Parabowo Subianto. Dua nama ini, bersama Ganjar Pranowo selalu teratas di berbagai lembaga survei.
Anies yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta diumumkan sebagai bakal capres oleh Koalisi Perubahan.
Koalisi ini digawangi Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka yang lebih dulu mengumumkan bakal capres yakni, Anies Baswedan.
Kemudian Koalisi Indonesia Raya yang digagas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kabarnya bakal mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai bakal Capres.
Peta Koalisi Usai Jokowi Panggil Ketum Parpol bakal Seperti Apa?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil enam ketua umum Parpol pendukungnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Pertemuan tersebut agaknya sulit dipisahkan dengan dinamika politik menjelang Pilpres 2024.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy mengungkapkan, pertemuan antara Jokowi dan ketum Parpol bisa saja membicarakan wacana memasangkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai bakal capres dan wakil presiden.
Sementara menurut Prabowo, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi memberikan pesan terkait perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.
Tokoh politik yang diundang dan datang ke Istana adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Lali,, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, KetumPAN Zullkifli Hasan, Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketum Parpol Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum Gerindra Prabowo.
Sementara NasDem, meskipun sebagai partai pendukung Jokowi, Surya Paloh tak mendapat undangan ke Istana. H tersebut pun dibenarkan mantan Wali Kota Solo itu.
Menurut Jokowi, pihaknya tidak mengundang Paloh lantaran NasDem sudah memiliki koalisinya sendiri.