Regional, CIAMIS: Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Engkus Sutisna, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkokoh persatuan nasional.
Hal ini disampaikannya dalam acara Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II NU Kabupaten Ciamis yang berlangsung pada hari Minggu (21/7/2024) di Halaman Kantor PCNU Ciamis.
Dalam sambutannya, Engkus menegaskan bahwa NU bukan sekadar organisasi keagamaan, tetapi juga mitra pemerintah yang konsisten dalam mengisi dan mensukseskan program-program untuk memperkuat kesatuan dan persatuan Republik Indonesia.
“Sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, NU telah memberikan kontribusi nyata dalam proses pembangunan negara dan bangsa,” ujar Engkus.
Ia menambahkan, bahwa NU senantiasa mengawal nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konsensus dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini menjadikan NU sebagai garda terdepan dalam menjaga marwah bangsa Indonesia.
Engkus juga memuji peran penting NU dalam pengembangan pendidikan formal dan non-formal di Indonesia, serta dalam menjaga harmoni antar umat beragama.
“NU dan badan otonomnya secara konsisten memberikan kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui lembaga pendidikan yang mereka kelola,” jelasnya.
Acara Muskercab II NU ini dianggap sebagai momentum penting untuk konsolidasi, koordinasi, dan silaturahmi di kalangan pengurus NU.
Pj Bupati Ciamis berharap agar rapat kerja ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang akan memberikan dampak positif bagi kemajuan NU serta masyarakat Kabupaten Ciamis secara luas.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWNU Jawa Barat, K.H. Juhadi Muhammad, turut memberikan pandangannya mengenai perkembangan NU di Kabupaten Ciamis.
“PCNU Kabupaten Ciamis dari tahun ke tahun telah banyak mengalami perubahan positif. Mudah-mudahan perkembangan kemajuan PCNU ini akan betul-betul memberikan manfaat kepada umat, kepada warga NU, dan masyarakat Kabupaten Ciamis pada umumnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa perubahan ini menunjukkan keseriusan pengurus dalam berkhidmat di NU, sehingga NU tidak hanya berpikir soal keagamaan saja, tetapi juga bagaimana membangun masyarakat.