Regional, GARUT: Penjabat (Pj) Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Garut, Endang Rushendar, menyoroti insiden yang menyebabkan penundaan Musyawarah Provinsi (Muprov) VIII Kadin Jawa Barat. Ia menyayangkan adanya upaya dari oknum tertentu untuk menggagalkan acara tersebut.
Acara yang rencananya digelar pada 3 Maret 2025 di Hotel Trans Luxury Bandung itu, menurut Endang, telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Semua tahapan, mulai dari penetapan peserta hingga nomor urut calon Ketua Kadin Jawa Barat, telah dilaksanakan.
Namun, pemilihan Ketua Kadin yang seharusnya menjadi agenda terakhir harus ditunda akibat gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Ada sejumlah orang berbaju hitam yang datang ke lokasi acara, memaksa peserta untuk meninggalkan ruangan, bahkan beberapa di antaranya didorong agar keluar,” ungkap Endang pada Kamis, 6 Maret 2025.
Endang meminta Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindiya Bakrie untuk memberikan perhatian khusus terhadap insiden ini dan segera mengambil langkah tegas terhadap para pelaku yang terlibat.
“Ketua Umum harus segera bertindak. Jika perlu, penyelenggaraan Muprov VIII Kadin Jawa Barat dipindahkan ke Menara Kadin di Jakarta,” tegasnya.
Endang juga menyatakan bahwa para peserta Kadin dari kabupaten dan kota se-Jawa Barat mendukung penuh langkah yang akan diambil oleh Kadin Indonesia Pusat.
Ia mengingatkan agar penundaan Muprov tidak berlangsung terlalu lama, mengingat pentingnya forum ini dalam menentukan Ketua Kadin definitif di tingkat provinsi.
“Musyawarah provinsi adalah forum tertinggi untuk menentukan pimpinan Kadin di tingkat provinsi. Mengingat Kadin merupakan mitra strategis pemerintah dalam membangun perekonomian Jawa Barat, langkah tegas harus diambil terhadap pihak-pihak yang mencoba menggagalkan acara ini,” pungkasnya.