SAKATA.ID: Anggota MPR RI H. Yadi Srimulyadi kembali menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sosialisasi Empat Pilar kali ini juga membahas terkait memaknai perayaan HUT RI ke-75 ditengah situasi pandemi Covid-19.
Pada sosialisasi tersebut Yadi Srimulyadi malah mendapatkan keluhan masyarakat terkait penyaluran bantuan sosial dan pembelajaran jarak jauh dengan metode daring.
Masyarakat mengeluhkan beberapa masalah terkait bansos dan tidak efektifnya metode pembelajaran di rumah menurut orang tua siswa.
Yadi mengatakan tidak hanya belajar dari rumah, bekerja dari rumah, bahkan perayaan HUT RI saja dilakukan dengan cara yang berbeda dari semenjak Indonesia Merdeka.
“Kita sedang beradaptasi dengan situasi Pandemi dan pemerintah lebih mengutamakan keselamatan pelajar, itulah alasan kenapa mengeluarkan kebijakan belajar mengajar dari rumah,” kata Yadi.
BACA JUGA: Pilkades Serentak Ditunda, DPRD Ciamis Bakal Konsultasi ke DPR RI
Jika seluruh masyarakat sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan face shield, selalu membersihkan tangan dengan handsanitizer atau sabun, maka sebenarnya kata Yadi, belajar dengan metode tatap muka bisa dilakukan.
“Tetapi faktanya masih banyak yang kurang disiplin sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kluster baru dan membahayakan keselamatan anak-anak kita, maka belajar dari rumah masih diterapkan,” kata dia.
Kendati kegiatan Sosialisasi Empat Pilar adalah forum sosialisasi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, akan tetapi muncul juga harapan dan aspirasi masyarakat terkait banyak hal, baik itu masalah infrastruktur, masalah ekonomi dan pendidikan.
Merespon hal tersebut Yadi tetap menanggapi keluhan yang disampaikan masyarakat dan berjanji akan menyampaikan langsung ke pemerintah daerah atau pusat.
“Hal-hal yang menjadi harapan dan kebutuhan warga akan saya sampaikan kepada pihak-pihak yang berkompeten. Termasuk keluhan-keluhan masyarakat. Karena ranahnya ada di eksekutif baik di pemerintah pusat maupun daerah,” kata Yadi.
Dalam sosialisasi itu juga Yadi membeberkan, bahwa ancaman kedaulatan itu nyata. Dari luar banyak pihak yang tertarik untuk menguasai kekayaan alam Indonesia.
Pemerintah dengan tegas selalu memprioritaskan kepentingan nasional sehingga kerjasama dengan negara lain selalu dalam koridor yang baik dan fair tanpa merugikan kedaulatan dan kepentingan nasional.
Karena itu kendati dalam masih dibayang-bayangi bahaya wabah Covid-19, namun peringatan HUT RI tetap dirayakan dilakukan dengan penuh semangat dah khidmat.
“Perayaan HUT RI-75 tahun ini dilakukan dengan cara yang berbeda tanpa mengurangi kekhidmatan. Memperingati hari kemerdekaan Indonesia adalah bagian dari cara kita mempertahankan kedaulatan NKRI,” kata Yadi.*