Bisnis, CIAMIS: Sepatu Cheetazz cukup berkualitas, namun sayang perusahaannya dibayang-bayangi kebangkrutan karena terkendala modal.
Selama lima tahun terakhir, Aan (45), seorang warga Dusun Cieurih Kaler, Desa Cieurih, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, telah menggeluti pembuatan alas kaki.
Bersama keluarganya, Aan memproduksi sepatu dan sandal dengan merek “Cheetazz” yang melayani kebutuhan anak-anak hingga dewasa, baik untuk kegiatan perkantoran maupun santai.
Menggunakan bahan-bahan berkualitas, Aan dan timnya memproduksi berbagai jenis sepatu dan sandal di sebuah pondok bambu dengan peralatan yang masih sederhana dan tradisional.
Meskipun demikian, hasil produksi mereka tidak kalah dengan produk pabrik modern.
“Saya dan keluarga sudah sekitar lima tahun memproduksi berbagai jenis sepatu dan sandal dengan berbagai model di kampung halaman istri ini,” kata Aan.
Sebelum pindah ke Desa Cieurih, Aan dan keluarganya telah membuat sepatu di kawasan Cibaduyut, Bandung, yang terkenal dengan pengrajin sepatunya.
Namun, setelah orang tua istrinya meninggal dunia lima tahun lalu, mereka memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan melanjutkan usaha mereka di sana.
“Sejak itulah saya dan istri tinggal di Cieurih ini dan mengawali usaha membuat sepatu dan sandal,” jelasnya.
Sayangnya, karena kendala permodalan, produksi sepatu dan sandal Cheetazz saat ini terhenti. Aan mengungkapkan bahwa jika ada pemodal yang bersedia bekerja sama, mereka siap berkompromi mengenai merek dan branding.
“Kalau ada pemodal yang mau bekerja sama dengan kami, masalah branded silahkan bagaimana keinginan pemodal itu. Kami tidak kaku dengan nama merek kami (Cheetazz),” ungkap Aan.
Dengan harapan mendapatkan dukungan modal, Aan berharap dapat melanjutkan dan mengembangkan produksi sepatu dan sandal Cheetazz yang sudah memiliki kualitas tidak kalah dengan produk pabrik modern.