Regional, CIAMIS: Pemerintah Kecamatan Rancah gagas program Anjani Merakit Gamis sebagai cara memperkenalkan pertanian kepada generasi muda sejak dini.
Ide ini juga menjadi strategi dalam menopang ketahanan pangan di daerah. Terlebih, di Kecamatan Rancah ini terdapat hamparan sawah yang kurang tergarap dengan baik.
Kurangnya tenaga untuk mengolah lahan pertanian salah satu alasan yang paling mempengaruhi terhadap produktivitas sawah di Rancah.
“Karena itu, pihak Pemerintah Kecamatan Rancah meluncurkan program ‘Anjani Merakit Gamis’ untuk memperbaiki pertanian di sini,” ujar Camat Rancah Agus Susilo.
Agus menjelaskan terkait Anjani Merakit Gamis. Bahwa itu akronim dari ‘Ajarkan Anak Usia Dini Bertani Menuju Rancah Bangkit untuk Ciamis Agraris’.
Peluncuran inovasi itu dilaksanakan pagi tadi di Desa Janggalaharja. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
Hadir pula ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar di desa tersebut.
Agus menegaskan, dengan diajarkannya cara bertani sejak dini kepada anak-anak sekolah, ke depan anak tersebut akan mencintai dan berkeinginan menjadi petani yang sukses.
“Lahan pertanian, di wilayah kami ini cukup luas. Namun kurang yang menggarapnya. Jadi harus lebih banyak generasi muda di Rancah yang senang pada pertanian,” kata Agus.
Menurut dia, dalam program Anjani Merakit Gamis tersebut generasi muda bakal diajarkan bagaimana cara bertani yang benar. Dimulai dari penyemaian bibit, menanam, memelihara hingga nanti saat panen.
“Kami ajarkan generasi muda ini. Suaya mereka kelak paham betul cara bertani. Harus dikenalkan sejak usia dini. Jadi setelah dewasa nanti tercipta petani-petani berdasi yang sukses dan tidak meninggalkan desa untuk pergi mencari kerja di kota,” jelas dia.
Sementara itu, Herdiat Sunarya menyampaikan apresiasi pada gagasan program tersebut. Menurutnya, inovasi yang dilakukan Pemerintahan Kecamatan Rancah dan Pemdes di sana sangat sesuai dengan Ciamis yang merupakan daerah agraris.
“Inovasi ini sangat bagus. Karena memang, Ciamis ini merupakan wilayah agraris,” terang dia.
Menurut Herdiat, selama ini warga Desa Janggalaharja, sekitar 40 persennya bekerja untuk mencari nafkah di kota-kota besar, sehingga lahan pertanian yang ada menjadi kurang tergarap.
Insyaallah, kata dia, ke depan inovasi yang digagas Pemerintah Kecamatan Rancah itu akan sangat bermanfaat.