Cara Menghindari Ruam Popok Pada Bayi

Ruam Popok Pada Bayi
foto: Hello Sehat

Lifestyle, Sakata.id: – Cara menghindari ruam popok pada bayi, menjadi sesuatu yang seringkali dianggap sepele oleh bunda. Popok yang menjadi salah satu kelengkapan bayi pada saat dia lahir menjadi salah satu pakaian yang setiap hari dikenakan pada bayi. Tetapi, apakah ayah bunda tahu ada risiko lain dari penggunakan popok pada bayi ?.

Jika bunda tidak teliti dalam memilih pokok, kulit bayi yang masih tipis dan sensitif, rentan mengalami iritasi, gatal-gatal, bahkan infeksi, yang disebut ruam popok. Banyak sekali jenis popok berdasarkan bahan, popok kain dan popok modern dengan tiga lapisan.

Bacaan Lainnya

Kedua jenis popok ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi inti dari popok yang digunakan bayi, subtansinya harus mampu menjaga kulit bayi tetap kering. Pengetahuan tentang berepa lama menggunakan popok pada bayi berdasarkan jenisnya, bisa menjadi salah satu upaya bunda menghindari ruam popok pada bayi.

Berdasarkan penelitian kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, kasus ruam popok di Indonesia mencapai 7-35 persen padah tahun 2019, dan terjadi pada usia bayi 6-9 bulan. Itu terjadi karena iritasi yang disebabkan oleh bahan popok, gesekan popok berulang, urine, kotoran, dan mikroorganisme.

Gangguan kulit atau ruam popok ini biasanya menyerang bagian tubuh si kecil yang tertutup oleh popok dalam durasi yang berjam-jam. Durasi yang cukup lama karena bunda malas mengontrol, itu akan menganggu area intim si bayi. Bahkan masih ada bunda yang mengenakan popok pada bayi antara 12 sampai 24 jam.

Cara Menghindari Ruam Popok Pada Bayi

Ruam popok ini terjadi karena sebab terjadinya iritasi kulit, infeksi dan reaksi alergi. Hal ini bisa dihindari dengan beberapa hal sebegai berikut:

  1. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Bahan Popok

Bahan popok kain memang cenderung lebih lembut. Tetapi ini akan merepotkan bunda ketika bayi ngompil atau BAB. Tentu akan terjadi bocor. Selain itu harus menggantinya walaupun baru digunakan sebelum satu sajam saja. Popok bahan kain dianjurkan diguanakan hanya dalam kisaran waktu 2-4 jam. Bunda bisa melihat warna kain popok, jika sudah terlihat menguning bunda bisa menggantinya.

Bahan popok modern dengan tiga lapis. Bahan ini bisa digunakan pada bayi adak lama, dan memiliki lapisan penyerap air. Bahan modern biasanya memilik lapiran berpori untuk menyerap cairan urin atau keringat. Popok modern ini bisa tahan lebih lama. Kekurangannya popok modern tidak ramah lingkungan karena sekali pakai dan harus dibuang, tidak bisa dicuci.

Bahan popok modern ini juga seringkali dianggap paling praktis oleh bunda. Sehingga bunda lupa mengontrol popok anaknya, bahkap bisa lebih dari 5 jam atau 24 jam. Ini harus dihindari. Walapun popok modern memilik fungsi menyerap air, namun tetap harus diperhitungkan durasi yang aman untuk bayi.

  1. Biasakan Membasuh Area Intim Bayi dengan Air Hangat

Hal yang terpenting saat mengganti popok ini juga menjadi hal sepele yang sering diabaikan. Tidak banyak bunda yang melakukan ini, membasuh area intim atau kulit bayi yang tertutup dengan air hangat. Biasanya cukup menggunakan tisu basah saja.

Dianjurkan pada setiap mengganti popok area kulit dan intim bayi, seperti anus, kemalusan dan selangkangan, dibasuh atau dilap dengan menggunakan air hangat. Lalu diolesi zink yang mengandung oksida sebagai pelindung kulit bayi di area yang tertutup popok.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *