Contoh Sikap Bertanggung Jawab dalam Mengelola Keuangan Saat Pandemi

Ragam, SAKATA.ID: Ada beberapa contoh sikap bertanggung jawab dalam mengelola keuangan di tengah pandemi yang tidak menentu ini. Setiap orang perlu tahu cara bertanggung jawab atas keuangan sendiri.

Meskipun sulit, ada hal-hal yang masih bisa kamu kendalikan agar tetap tenang di tengah amukan corona. Menjadi mandiri dalam mengatur uang juga dapat meringankan beban di masa mendatang.

Bacaan Lainnya

Untuk kamu yang saat ini masih memiliki pemasukan tetap, coba atur kembali budget dan pengeluaran. Disiplin pada aturan yang kamu buat, kurangi pengeluaran untuk hal-hal di luar kebutuhan terutama jika tempat kerjamu terimbas pandemi.

Kurangi Pengeluaran Tersier

Liburan keluar kota, nongkrong di kafe, makan di luar, atau jalan-jalan ke mall tergolong pengeluaran tersier.

Sadari bahwa pengeluaran tersebut tidak terlalu penting dalam hidupmu. Sudah waktunya pengeluran tersebut dikurangi. Itulah contoh sikap bertanggung jawab atas keuangan sendiri.

Lonjakan kasus Covid-19 yang diduga berkaitan dengan virus corona varian terbaru membuat situasi di luar semakin meresahkan. Sebaiknya, tunda dulu rencana bepergian keluar kota.

Memasak dan makan di rumah jauh lebih hemat serta terjamin kebersihannya. Kamu pun masih bisa silaturahmi melalui panggilan video.

Tahan godaan untuk membeli pakaian baru, jangan mudah tergiur dengan iming-iming diskon! Meski judulnya diskon hingga 50%, tindakan yang kamu ambil tetap saja “membeli”.

Jika pakaian yang saat ini kamu miliki masih layak pakai, kenapa tidak dipadupadan saja agar tampak baru?

Baca juga: Mengelola Pakaian dengan Lebih Bijak.

Maksimalkan Dana Darurat

Idealnya, setiap orang harus memiliki dana darurat sebesar biaya hidup 6-12 bulan pengeluaran rutin.

Tabungan dan dana darurat juga merupakan contoh sikap bertanggung jawab atas keuangan sendiri. Terutama bila pekerjaan atau bisnismu terdampak oleh pandemi.

Siapkan uang untuk biaya hidup sebagai antisipasi kehilangan pemasukan dan belum mendapat pekerjaan baru.

Meski sulit di awal, kamu akan merasa tenang jika sudah memilikinya. Sekecil apa pun penghasilan saat ini, pasti ada jumlah yang bisa kamu sisihkan untuk ditabung.

Biasakan menabung di awal gajian, jangan menunggu sisa. Apabila kamu sudah menabung di awal, maka kamu bisa mengatur pola pengeluaran dan membelanjakan sisanya untuk kebutuhan.

Selalu ingat untuk membeli apa yang benar-benar dibutuhkan, bukan sekedar memenuhi keinginan semata.

Stop Tambah Utang/Cicilan

Maraknya pinjaman online dan metode pembayaran paylater membuat orang terjebak dengan banyak utang. Namun, utang ini adalah kewajiban yang harus kamu bayar. Meski persyaratannya terasa enteng, tapi catatan kamu akan masuk ke data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Apabila kamu sering terlambat bayar cicilan, maka itu akan menjadi catatan buruk di OJK dan kamu akan sulit melakukan pinjaman ke bank jika performa kredit sebelumnya tidak lancar.

Pinjaman online dan paylater bukanlah uang milikmu, sehingga perlu banyak pertimbangan matang sebelum menggunakannya.

Hel tersebut merupakan contoh sikap tak bertanggung jawab atas diri sendiri dalam mengelola keuangan.

Di saat pandemi, banyak pekerjaan terkena dampak berkepanjangan. Mulai dari pemotongan upah, pemberlakuan WFH, hingga pemberhentian kerja.

Menambah utang dan cicilan di situasi ini bukanlah pilihan yang bagus. Tentunya kamu pun tidak ingin performa kreditmu di data OJK menjadi buruk akibat terlambat membayar utang.

Siapkan Proteksi

Sebelum memilih asuransi kesehatan, periksa terlebih dulu apakah kamu sudah punya proteksi. Misalnya, kamu memiliki tunjangan dari kantor atau mungkin sudah tercatat dalam asuransi kesehatan keluarga.

Apabila belum memiliki proteksi, cobalah mencatat beberapa jenis asuransi kesehatan yang bisa melindungi risko secara memadai.

Apakah kamu butuh asuransi kesehatan dengan manfaat lengkap, atau rawat inap saja? Pilih sesuai kebutuhan.

Menyiapkan asuransi juga merupakan cara bertanggung jawab atas keuangan sendiri, apalagi jika kamu memiliki tanggungan (anak/istri/suami/orang tua), siapkan proteksi berupa asuransi kesehatan.

Untuk mendapatkan proteksi memadai, alokasikan anggaran sekitar 10% dari pemasukan rutin. Pastikan bahwa kondisi finansial kamu saat ini memungkinkan untuk kebutuhan premi.

Dalam kondisi finansial yang sehat atau bebas utang, proteksi adalah sesuatu yang perlu diprioritaskan.

Ketika pandemi membuat ekonomi jadi tidak menentu, ternyata masih ada hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Mengurangi pengeluaran tersier seperti nongkrong dan jalan-jalan, ternyata bisa menghemat uang.

Menabung untuk dana darurat sangat dianjurkan sebagai antisipasi kehilangan pekerjaan. Jangan lupa siapkan proteksi berupa asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

RS-03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *