Mengenal Tancho, Koi Berkepala “Bendera Jepang” yang Melegenda

Tancho
Koi Tancho/Net

Ragam, SAKATA.ID: Tancho merupakan jenis Koi yang tergolong dalam spesies Kohaku. Karena cerita legendanya, ikan koi ini sangat dihormati di Jepang.

Uniknya, Tancho memiliki titik merah di kepalanya yang menyerupai bendera negeri Sakura itu.

Bacaan Lainnya

Kekhasan ini tidak bisa dijumpai pada jenis ikan koi lainnya, sehingga Tancho menjadi buruan para pecinta koi.

Dan bagi yang percaya feng shui, ikan jenis ini dipercaya sebagai pembawa keberuntungan.

Legenda Ikan Koi

Dalam legenda Jepang, Koi dipercaya sebagai ikan yang mempu menembus “Dragon Gate” di Sungai Kuning dengan berenang melawan arus.

Karena legenda itulah kemudian ikan koi dianggap sebagai lambang kemajuan.

Dalam cerita legenda lainnya, ikan ini salah satu jenis yang berani berenang memanjat air. Namun jika tertangkap akan menghadapi kematian seperti di meja pemotongan, keberanian ini diibaratkan sebagai Samurai.

Ketertarikan terhadap ikan koi tidak hanya dari warna dan motifnya. Cerita legenda yang menyertainya juga ikut menambah minat untuk memelihara jenis ikan ini.

Tancho termasuk 10 Ikan Koi Termahal dan Terpopuler

Dalam spesies Kohaku, koi Tancho ini merupakan ikan yang paling popular. Bahkan termasuk dalam daftar koi mahal dan terbaik untuk dipelihara.

Dari urutannya, ikan koi Black Dragon berada di urutan teratas, disusul dengan koi Sanke.

Kemudian Kohaku, Asogi, Danichi Showa, Ginrin showa, Blue Showa, dan Bekko. Posisi kesembilan ditempati koi Tancho dan terakhir Maruten Kohaku.

Seperti dilansir Bukalapak, bahwa koi jenis Black Dragon pernah terjual dalam lelang ikan koi di Jepang dengan harga Rp2,9 Milyar.

Sedangkan Kohaku pernah terjual dengan harga Rp1,1 Milyar dalam sebuah acara lelang di Nigita Jepang.

Jenis ikan koi ini memang sangat terkenal di Jepang, namun sampai saat ini belum ada keterangan yang pasti dari mana ikan koi ini berasal.

Beberapa sumber menyatakan berasal dari Persia dan asia barat.

Entah bagaimana ceritanya ikan ini kemudian menjadi primadona di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

Penulis ; Asnawi Esje

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *