Nasihat Jawa Sebagai Cara Sukses Menjalani Kehidupan

Ragam, SAKATA.ID: Nasihat Jawa yang patut dipegang dalam menjalani kehidupan dan prinsip untuk menggapai cita-cita.

Masyarakat Jawa, sampai saat ini masih menjaga dan menggunakan pepatah yanh diturunkan nenek moyangnya itu.

Bacaan Lainnya

Berikut beberapa nasihat Jawa untuk kiat sukses jalani kehidupan. Kita simak sebuah utas yang dibikin Angga Fauzan dalam aku Twitternya @anggafzn

  1. Urip iku urup Hidup 

Ada untuk menerangi atau memberi manfaat bagi sekitar.

  1. Jer basuki mawa beya 

Bahwa tidak ada kesuksesan yang bisa diraih tanpa usaha. Semua butuh usaha dan kerja cerdas

  1. Nrima ing pandum 

Menerima segala ketetapan yang diberikan Tuhan pada hidup ini

  1. Becik ketitik, ala ketara 

Segala perbuatan, yang baik atau pun buruk, pada akhirnya akan terlihat juga

  1. Diobong ora kobong, disiram ora teles 

Jadilah pribadi yang teguh, tidak mudah runtuh meski diterpa berbagai masalah

Nasihat Jawa Selanjutnya:

  1. Cakra manggilingan 

Kehidupan akan terus berputar. Suatu saat di atas. Kemudian selanjutnya bisa juga berada di bawah

  1. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake 

Maju menyerang tanpa perlu pasukan, menang pun tanpa merendahkan lawan a.k.a bersikaplah ksatria

  1. Ngelmu iku kelakone kanthi laku 

Setinggi apapun kita belajar, baru akan berguna saat dimanfaatkan dan diajarkan kepada orang lain.

  1. Janma tan kena kinira 

Jangan gampang menghina orang, karena kita tidak tahu luar dalamnya orang itu seperti apa.

Kemudian, kata Angga, kakeknya juga sering memberi nasihat speertiini: Jangan sampai menjadi orang yang suka bilang ‘iya, tapi akhirnya gak ketemu, ga dilaksanakan hingga pekerjaan yang sudah dijanjikan tidak selesai.

SAKATA juga mengutip beberapa sumber yang menuliskan nasihat Jawa

  1. Ana catur mungkur

Adu mulut pertentangan, percekcokan sebisa mungkin dihindari

  1. Crah agawe bubrah

Pertentangan atau konflik menyebabkan perpecahan-kerusakan

  1. Anak polah bapa kepradah

Tingkah laku anak bakal berimbas pada orang tua. Jika anak bertingkahlaku buruk, orang tua pun ikut terdampak buruk.

Begitu juga sebaliknya. Apabila perilaku anak baik, maka orang tua akan ikut terdampak baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *