Ambisi Elon Musk, Bikin Bahtera Nabi Nuh untuk Hindari Kiamat

Teknologi, SAKATA.ID: Miliarder Elon Musk memiliki ambisi untuk membuat kehidupan di Mars, bahkan akan membuat Bahtera Nabi Nuh untuk hindari kiamat.

Chief Executive Officer (CEO) Tesla itu telah berulang kali mengatakan, dia berharap bisa membantu manusia menjajah Mars.

Bacaan Lainnya

Angan-angan itu ia ungkapkan karena sumber daya bumi semakin berkurang dan perubahan iklim semakin buruk.

Laki-laki bernama lengkap Elon Reeve Musk tak henti-hentinya menghebohkan dunia. Setelah membuat mobil listrik tanpa awak pertama di dunia, ambisi Elon Musk juga memproduksi robot berbentuk manusia.

Robot yang bakal ia ciptakan itu nantinya akan sepenuhnya dioperasikan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Inteligent (AI).

Kali ini, dia menginginkan Bahtera Nabi Nuh lantaran ia menyadari fenomena alam yang dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat.

‘Adanya Kiamat’ menginspirasi Elon Musk untuk membuat roket yang diberi nama ‘Bahtera Nuh Futuristik’.

Rencananya, dengan rocket itu Elon Musk akan membawa umat manusia ke Mars. Karena dia menyakini kalau Kiamat sudah semakin dekat.

Elon Musk mengatakan rencana pembuatan bahtera itu kepada majalah Time sebagaimana dikutip dari Kompas pada Jumat (17/12/2021).

Dalam media itu disebutkan bahwa ambisi Elon Musk mengeksplorasi Mars. Pria kelahiran 28 Juni 1971 itu memiliki rencana besar di ruang angkasa setelah roket Starship SpaceX mendarat di Mars selama lima tahun ke depan.

“Hal besar berikutnya adalah membangun kota di Mars. Dan membawa hewan, makhluk Bumi ke sana seperti bahtera Nuh yang futuristik, saat menghadapi bencana,” katanya dilansir Daily Mail Rabu (15/12/2021).

Tak ayal, cita-cita Elon Musk untuk membuat Bahtera Nabi Nuh tersebut mendapatkan ejekan dari para ilmuwan.

Mereka mengatakan bahwa ambisi Musk adalah tindakan yang sia-sia lantaran sulit dicapai.

Upaya yang dinilai di luar nalar itu juga mengundang kritik para ahli yang skeptis terhadap upaya memelihara hewan di planet tanpa oksigen.

Kemudian, ilmuwan lain mengungkapkan bahwa rencana itu bisa saja tercipta hanya saja butuh ratusan tahun lagi: ‘ratusan tahun lagi untuk menghasilkan buah’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *