REGIONAL, TASIKMALAYA: Diduga mempunyai dendam lama sejak duduk di bangku SMP, dua orang pria saling bacok di pinggir jalan Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (30/3/2021) malam dini hari tadi.
Alhasil, akibat dari perkelahian saling bacok tersebut, dua pria itu bersibah darah akibat sabetan senjata tajam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua pria tersebut diketahui berinisial DS (40) warga Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Satu orang lainnya berinisial DN (40) warga Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Akibat luka senjata tajam, kedua orang itu harus mendapatkan perawatan tim medis.
Kejadian perkelahian saling bacok itu bermula, ketika DS dan DN berpapasan di Jalan Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Tanpa permasalahan yang jelas, kedua orang itu terlibat adu mulut. Bermusuhan yang sudah terjadi sejak kecil tersebut, berbuntut pada perkelahian dengan menggunakan senjata tajam.
Akibat perkelahian tersebut, keduanya mengalami luka serius dan langsung terkapar setelah saling bacok.
Salah seorang saksi mata Doni menuturkan, perkelahian yang dilakukan kedua pria itu tanpa permasalah yang jelas. Keduanya terlibat adu mulut yang berbuntut pada perkelahian.
“Keduanya terlibat cekcok dan berbuntut perkelahian dengan menggunakan senjata tajam. Keduanya mengalami luka serius dan terkapar,” tuturnya.
Kemudian, sambung Doni, kedua orang itu saling bertemu dan sama-sama membawa senjata tajam.
Warga Tak Ada Yang Berani Mendekat
“Keduanya langsung duel. Warga tak ada yang berani mendekat atau melerai termasuk saya,” ujar dia kepada wartawan, Selasa (30/3/2021) siang.
Doni mengaku bersama warga lainnya memilih menjauh dan segera melaporkan kejadian ini pada aparat kepolisian. Dikarenakan tidak ingin menjadi sasaran kemarahan kedua belah pihak.
“Pada saat kejadian, saya lagi jualan langsung kabur setelah melihat terjadi perkelahian saling bacok. Karena takut kang,” ujarnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Tasikmalaya AKP Septiawan Adi Prihantono membenarkan adanya kasus perkelahian satu lawan satu atau duel dengan menggunakan senjata tajam.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara. Untuk motif terjadinya perkelahian itu masih didalami.
“Keduanya duel, bukan perkelahian antar kelompok. Masalahnya pun permasalahan pribadi,” jelas Kasat.
Menurut informasi yang didapat, kedua belah pihak sejak kecil telah bermusuhan dan kerap berkelahi.
Sehingga, bisa dikatakan keduanya mempunyai dendam lama atau musuh bebuyutan. Kini keduanya dirawat karena mengalami luka bacok.
“Terhadap kasus ini Polsek Pagerageung dan Polsek Kadipaten sudah menerima laporan serta mendatangi TKP. Kemudian meminta keterangan saksi-saksi,” kata dia.
Kemudian dia menjelaskan, para Kapolsek juga sudah mengumpulkan kepala desa dan tokoh masyarakat untuk melakukan upaya musyawarah agar kedua belah pihak berdamai.
“Hal tersebut dilakukan dengan maksud agar tidak terjadi aksi susulan yang melibatkan massa,” tutup Kasat.