Asep: Virus Jenis Baru B117 Lebih Cepat Menular

Daerah Pelaksana Pilkada

REGIONAL, TASIKMALAYA: Virus jenis baru covid-19 yang menyebar dari Negara Inggris telah ditemukan di Indonesia.

Varian B.1.1.7 dari SARS-CoV-2 ini adalah satu dari beberapa mutasi virus corona penyebab covid-19 yang meresahkan dunia. 

Bacaan Lainnya

Pasalnya, sebagian besar vaksin yang telah digunakan saat ini dikembangkan sebelum mutasi tersebut ditemukan.

Sebelumnya, virus jenis baru ini telah masuk ke Indonesia, dua orang warga Karawang, Jawa Barat telah terpapar virus varian B117, diketahui kedua orang tersebut baru datang dari luar negeri. 

Namun, di daerah lain khususnya di wilayah Jawa Barat belum ditemukan varian baru virus corona tersebut.

Sementara itu, di Kota Tasikmalaya sendiri virus tersebut belum ditemukan hingga saat ini. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya Asep Hendra mengaku virus corona varian baru B117 hingga saat ini belum ditemukan di Kota Tasikmalaya.

“Sampai hari ini belum ada. Mudah-mudahan jangan sampai ditemukan,” kata Asep Hendra kepada wartawan, Kamis (4/3/2021).

Asep menjelaskan, berdasarkan sejumlah penelitian varian baru virus corona itu lebih cepat menular daripada mutasi sebelumnya. Sementara bahayanya itu tidak jauh beda dari kasus sebelumnya.

“Hanya saja penularannya lebih cepat,” jelas dia.

Ia menyebutkan, virus corona varian baru sudah masuk ke Jabar, tepatnya di wilayah Karawang. Virus itu dibawa oleh buruh migran yang baru kembali dari luar negeri. 

Dengan hal ini, pihaknya meminta kepada warga masyarakat Kota Tasikmalaya, harus terus menjaga kesehatan dan pola makan yang cukup.

Meskipun sudah menjalani vaksinasi, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Meski sudah menjalani vaksinasi, kami harap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.

Pihaknya menuturkan, vaksin covid-19 saat ini masih dianggap ampuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penularan, termasuk dari virus varian baru, prokes tetap mesti dijalankan.

“Itu (penerapan prokes) yang bisa mencegah penularan,” tukas Asep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *