Regional, CIAMIS: Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis memperkenalkan bahaya Narkoba ke Pesantren.
Pada Selasa (27/4/2021) Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Pondok Pesantren Miftahul Ridwan menggelar acara ngabuburit dan buka bersama BNN Ciamis.
Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Ridwan, Dusun Panggaray, Desa Maparah, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.
Acara di pesantren itu mengambil tema ‘Bahaya Narkotika Bagi Kaum Milenial dan Lingkungan Pesantren’, dikuti oleh 50 santri dan Pengurus Pesantren Miftahul Ridwan.
Pimpinan Pondok Pesantren, KH Saeful Ujun, mejelaskan tujuan digelar acara ini untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba.
Serta guna menyelamatkan generasi penerus Bangsa yang sedang menuntut ilmu di Miftahul Ridwan.
“Kedepannya kegiatan ini akan terus dilaksanakan. Dengan menambah peserta dari setiap Remaja Masjid dan Pengurus DKM yang ada di sekitar pesantren,” ucapnya
Ia berharap, setelah mendapat wawasan dan informasi tentang bahaya narkoba yang diterima dari narasumber, para santri bisa kembali menyampaikan kepada teman di sekitarnya.
Sehingga penyebaran informasi akan tersampaikan secara luas dan bisa menjadi benteng diri dari narkoba.
“Maka gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Jadikan ini sebagai salah satu sarana menuntut ilmu yang bermanfaat,” harap dia.
Sementara itu, Kepala BNN Ciamis, Engkos Kosidin memaparkan materi dengan judul “Pelajar Hidup 100% Sadar, Sehat, Berprestasi, dan Bahagia Tanpa Narkoba”.
Engkos mengatakan bahwa Indonesia sudah masuk situasi darurat narkoba. Hal ini, kata dia, ditegaskan oleh Pemerintah.
Ia menjelaskan, hal itu terlihat dari kasus yang terungkap oleh aparat penegak hukum dengan barang bukti kian meningkat.
Dalam kesempatan ini pun Engkos, menjelaskan tentang Narkoba dan dampak buruk yang ditimbulkannya.
Menurutnya, penyalahguna Narkoba tidak hanya oleh orang tua. Atau hanya orang dewasa saja.
Namun kini sudah merambah generasi muda. Termasuk sasarannya juga pelajar.
Akibat Narkoba
“Penyalahgunaan narkoba awalnya coba-coba. Lalu mengalami ketergantungan. Seiring dengan intensitas pemakaian,” ujarnya.
Lebih jauh menurut Engkos, bahwa dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap remaja diantaranya, perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.
Serta, lanjut dia, penyalahgunaan Narkoba membuat malas. Tidak mempedulikan kesehatan diri. Dan suka mencuri demi membeli narkoba.
Karena itu, perlunya peran serta seluruh masyarakat. Termasuk lingkungan Pesantren. Untuk menanggulangi masalah narkoba.
RS-03