Cerita Pemancing Selamatkan Belasan Nyawa Siswa MTs Harapan Baru Ciamis

MTs Harapan Baru Ciamis
Yadi Memperlihatkan Palung/Leuwi Ili yang Dilintasi Siswa dan Guru MTs Harapan Baru Cijantung/SAKATA.ID

Regional, CIAMIS: 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis tewas tenggelam saat susur sungai, Jumat (15/10/2021).

Ada cerita dari saksi yang juga seorang pemancing di lokasi kejadian, ketika itu. Ia bernama Yadi Surya, warga  Dusun Bojongnangoh, Desa Utama, Cijeungjing, Ciamis.

Bacaan Lainnya

Selesai salat Jumat ia pergi memancing di tempat kejadian perkara tenggelamnya 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung.

Lokasi tersebut tepatnya di Blok Leuwi Ili (Sungai Cileueur), Dusun Wetan, Desa Utama, Cijeungjing, Ciamis. Ia mengatakan, memancing bersama empat teman lainnya.

Tidak lama kemudian, datang rombongan siswa dari arah hulu sungai (rombongan berjalan searah dengan aliran air), menuju lokasi dia memancing bersama teman-temannya.

Menurut Yadi, ia melihat jumlah siswa yang mengikuti susur sungai itu lebih dari 100 orang. Ada pula guru di dalam rombongan tersebut.

Melarang Siswa Berenang ke Palung/Leuwi

Karena rombongan semakin mendekati tempat ia memancing, titik lokasi kejadian, Yadi sempat berteriak untuk melarang mereka memasuki Leuwi.

Selain akan mengganggu aktivitas memancingnya, ia juga tahu kalau lokasi yang dijadikan tempatnya memancing itu cukup dalam. Karenanya warga menyebut itu leuwi.

“Saya tahu itu bahaya. Kalau mereka sampai masuk ke leuwi (palung). Jadi saya peringatkan jangan berenang ke leuwi. Lagian juga kan saya kegangganggu, kan saya waktu itu lagi mancing. Rombongan itu saya teriakin ‘jangan ke sana, bahaya’. Tapi gak tau, mereka pada dengar atau nggak. Soalnya terus aja maju, berenang ke leuwi,” beber Yadi, Sabtu (11/10/2021).

Sampai akhirnya, beberapa guru dan murid tenggelam. Yadi pun spontan meloncat dari tebing ke Sungai Cileueur itu untuk menyelamatkan siswa dan guru yang tenggelam.

“Ada yang terpeleset, karena kondisi leuwi juga langsung dalam, terus batunya licin, karena mereka bergandengan, jadi yang lain ikut terseret ke leuwi (palung),” ujar dia.

“Saya tahu sudah ada yang tenggelam dan spontan ikut meloncat ke leuwi menyelamatkan siswa dan guru,” ucapnya.

Yadi mengungkapkan, ada 2 siswa dan 3 orang guru yang dia selamatkan. Temannya yang juga menjadi penyelamat adalah Alvin, Yayan, dan Reyhan.

Mereka berempat menyelamatkan 14 nyawa siswa dan guru MTs Harapan Baru Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

“Kami menyelamatkan 14 orang. Iya sekitar sejumlah itu yang kami selamatkan,” kata pria yang sehari hari bekerja sebagai TPR Terminal Ciamis ini.

Dari korban yang ia selamatkan, dan mengangkat ke14 korban itu ke daratan. Dua diantaranya kritis karena mungkin terlalu banyak meminum air.

Menurutnya, sekitar pukul 16.00 WIB., guru maupun siswa mengira semua sudah selesai. Lantaran sudah ada 14 orang yang terselamatkan.

Bahkan, kata dia, guru ada yang menyuruh bubar dan pulang dari lokasi kejadian ke sekolah.

“Sekitar jam 4 sore kita selesai. Kata guru teh sudah beres, padahal saya sudah menyuruh mereka untuk mengabsen terlebih dahulu, siapa saja, barangkali masih ada korban yang belum terselamatkan. Tapi dijawab, udah pak, udah pak, gitu,” ujar Yadi.

“Saya juga pulang, ketika mereka pulang dari lokasi, barengan,” lanjut dia.

11 Siswa MTs Harapan Baru Cijantung Belum Terselamatkan

Ternyata, ada kabar dari pihak sekolah, menyebut bahwa masih banyak siswa yang belum kembali ke sekolah. Awalnya, disebutkan kalau siswa yang belum kembali itu sebanyak delapan orang.

Namun tidak lama kemudian disebutkan bahwa yang ilang sembilan orang, lalu beda lagi, siswa yang belum pulang ke sekolah ternyata sebanyak 11 orang.

Pada akhirnya, saat menjelang maghrib, tim SAR dan warga setempat ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.

Ternyata benar, ke 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kecamatan Cijeungjing itu tenggelam di Sungai Cileueur, Blok Leuwi Ili. 

Bahkan, salah satu siswa, yang terakhir dievakuasi, sempat dinyatakan hilang. Ternyata jasadnya ditemukan di dalam palung sedalam 3 meter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *