REGIONAL, TASIKMALAYA: Sejumlah warga di Kampung Sirnajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mendadak geger.
Pasalnya pada Selasa (26/01/2021) siang warga dikejutkan dengan aksi BD (37) yang meresahkan warga sekitar.
BD yang dikenal mengalami gangguan jiwa ini meresahkan warga yang lewat di wilayah tersebut.
Warga yang merasa resah pun langsung melaporkan kejadian ini pada Polsek terdekat.
Kapolsek Cihideung Polresta Tasikmalaya Kompol Zenal Mutaqin mengatakan, usai menerima laporan tersebut pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian untuk memastikan kondisi.
“Kami dapat laporan sekitar tadi pagi. Kemudian anggota kami langsung ke lokasi untuk meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan,” kata dia.
Hasilnya dipastikan memang saat itu BD sedang berada di sebuah bukit kecil di tengah sawah yang tak jauh dari pemukiman warga.
Nampak kondisi BD mengenakan celana jeans panjang dan pakaian kaos oblong dengan posisi di rantai pada bagian tangan dan kaki.
BD saat berada di lokasi dengan kaki dan tangan di rantai itu mengawasi siapa saja yang datang di depannya.
“Yang bersangkutan saat itu memang berada di sebuah bukit kecil tengah sawah, sudah dalam keadaan di rantai,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi bersama warga dan keluarganya berupaya untuk menenangkan.
“Selama 30 menit kemudian, anggota kami dibantu warga berhasil menenangkan BD,” imbuhnya.
Berdasarkan kesepakatan pihak keluarga, akhirnya BD dibawa ke Yayasan Mentari Hati di Jalan Gubernur Swaka, Kota Tasikmalaya, guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Alhamdulillah, yang bersangkutan bisa kita evakuasi dengan cara persuasif dan pendekatan,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, yang bersangkutan mengalami depresi berat karena masalah pribadi.
Kapolsek berharap masyarakat bisa memberi dukungan kepada keluarga BD agar mau mengikuti arahan petugas di Yayasan Sosial tersebut dalam menangani warga yang mengalami gangguan jiwa.
BD memang dikenal depresi. Setahun sebelumnya ia pernah melakukan tindakan yang sama namun bisa dikendalikan dan sudah beraktivitas layaknya masyarakat biasa.