Hindari ‘4 Terlalu’ untuk Masa Depan Anak Indonesia Lebih Sehat

4 terlalu
Sosialisasi 4 Terlalu oleh BKKBN dan Mitra Kerja Komisi IX DPR RI/SAKATA.ID

Kesehatan, BANDUNG: Empat kondisi kehamilan yang tidak ideal atau 4 terlalu yang harus dijauhi agar anak terhindar dari stunting.

Demikian diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Kurniasih Mufidawati, M.Si. saat menggelar acara sosialisasi program pembangunan keluarga di Kabupaten Bandung, Kamis (2/12/2021).

Bacaan Lainnya

Mufida menekankan, agar menghindari 4 Terlalu supaya tidak membuat anak kekurangan gizi dan juga tidak membahayakan ibu.

Empat kondisi yang dimaksud Kurniasih itu yakni terlalu muda. Menurutnya, usia wanita yang mengandung agar tidak terlalu muda. Lantaran itu bisa berbahaya bagi ibu bayi.

Kemudian, terlalu banyak anak. Jika jumlah anak terlalu banyak timbul permasalahan baru tentunya. Khawatirnya anak tidak terurus dan bahkan disaat kehamilan gizi dan asupan yang dibutuhkan tidak terpenuhi secara baik.

Sehingga, yang nantinya dapat mengakibatkan stunting pada anak.

Lalu, terlalu sering hamil. Tentunya, kata dia, apabila ibu sering hamil dan terlalu banyak anak akan banyak masalah dik kemudian hari.

“Terlalu sering hamil tentunya akan bermasalah bagi sang isteri. Entah apapun itu permasalahannya,” kata Kurniasih kepada wartawan, Selasa (7/12/2021)

Dan yang terakhir adalah terlalu tua. Dia menegaskan, hamil dengan kondisi usia ibu terlalu tua juga masuk ke dalam kategori kehamilan yang tidak sehat.

Kurniasih mengungkapkan, ‘4 Terlalu’ yang ia jelaskan tersebut selalu disosialisasikan bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).

Seperti yang berlangsung di Wana Wisata Batu Kuda, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, beberapa waktu yang lalu.

Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan BKKBN RI Erisman, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Wahidin, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bandung.

Dalam penyampaianya, Mufidawati mengatakan pentingnya program bangga kencana dan pencegahan stunting dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera.

Menurutnya, pogram ini merupakan bukti hadirnya negara dalam urusan kependudukan.

“Kualitas penduduk itu, ditentukan sejak awal, yakni pada saat kehamilan. Perencanaan kehamilan, penting dilakukan pasangan suami isteri. Itu lah mengapa program ini sangat penting untuk terus dibumikan,” tegas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *