Jasad Pedagang Ditemukan Membusuk Di Rumahnya

Regional, BANJAR: Seorang pedagang ditemukan meninggal, dengan jasad yang mulai membusuk di samping sumur rumahnya pada Senin (16/11/2020). Korban diketahui bernama Dadi Suryadi (52) warga lingkungan Cimenyan, RT 03/RW 01 Kelurahan Mekarsari, kecamatan Banjar, Kota Banjar.

Menurut tetangga korban yang juga saksi mata, Ningsih (76), sekitar pukul 10.00 dirinya mencium bau busuk yang berasal dari rumah korban. Ningsih curiga lalu melaporkan ke ketua RT setempat. Aep (39) selaku ketua RT lalu melakukan pengecekan ke rumah korban. 

Bacaan Lainnya

Dikarenakan pintu dan jendela dalam keadaan terkunci, Aep melakukan pengecekan melalui pintu samping rumah korban, yang biasanya tidak terkunci. Aep lalu menemukan korban sudah dalam keadaan tewas, di sumur rumahnya dalam kondisi sudah meninggal, dengan tubuh yang membengkak dan mengeluarkan bau busuk.

Aep lalu melaporkan jasad pedagang ditemukan membusuk ke pihak polisi. Sekitar pukul 11 anggota kepolisian, yang menerima laporan langsung menuju rumah korban. Dipimpin Kapolsek Banjar AKP. Rusdianto, sekitar 6 orang anggota diturunkan untuk melakukan olah TKP.

“Sekitar jam 11 tadi, kami menerima laporan adanya temuan mayat di kelurahan Mekarsari,” ucapnya kepada sakata.id 

Dari olah TKP yang dilakukan kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda tindak kejahatan. Dari kondisi jasad pedagang yang sudah mulai membengkak dan mengeluarkan bau busuk, diperkirakan korban sudah meninggal dari Jumat malam, hingga hari minggu kemarin.

Pihak Keluarga Menolak Autopsi

Guna kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, oleh pihak kepolisian jasad lalu dibawa ke RSUD kota Banjar untuk di autopsi. Namun pihak keluarga yang diwakili Asep (37), menolak untuk dilakukan autopsi.

Menurut keterangan Asep, semenjak bercerai dengan istrinya 5 tahun lalu, korban tinggal sendiri dan jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar. Dirinya terakhir bertemu dengan korban, pada hari Jumat (13/11), sekitar jam 5 sore. Pada hari itu, korban mengeluh sakit kepala namun enggan dibelikan obat.

Asep menambahkan, korban tidak pernah melakukan perjalanan keluar kota dan keluarganya tidak ada yang terinfeksi Covid-19. Asep beralasan penolakan autopsi oleh pihak keluarga, karena sudah mengikhlaskan, dan kematian korban karena takdir. (Bayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *