SAKATA.ID : Metode pembelajaran daring atau belajar online dinilai Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kurang efektif.
Munculnya belajar mengajar online di setiap sekolah, seluruh Indonesia, setelah adanya pandemi virus corona.
Bencana itu memaksa Pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar mengajar secara online.
Namun, Ketua Komisariat STISIP Tasikmalaya, PMII Heru Muhtar menilai, pembelajaran secara online ini belum efektif.
BACA JUGA : Dua Pejabat KPK Datangi Dinas Pendidikan Cianjur
“Pandemi telah menjadi problem yang serius bagi para pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, begitu juga Perguruan Tinggi,” ujar Heru, Senin (3/8/2020).
Walaupun, lanjutnya, regulasi mengenai pembelajaran daring sudah dikeluarkan oleh Pemerintah. Tetapi metode tersebut belum lah efektif.
Pandemi Segera Berakhir
Maka dari itu, dia berharap pandemi ini segera berakhir. Supaya aktivitas pendidikan kembali normal. Meskipun harus dengan menerapkan aturan baru.
BACA JUGA : Tesis Terbaik di Australia, Meneliti ‘Kelapa Sawit Membunuh Sagu’
Bukan hanya ekonomi dan kesehatan , pendidikan juga merupakan suatu kebutuhan masyarakat.
Hari ini, Pemerintah juga sudah menetapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal di beberapa tempat.
Tetapi angka positif terinfeksi virus corona terus bertambah.
Evaluasi Gugus Tugas !
Maka dari itu, Heru memandang perlu adanya evaluasi kinerja Gugus Tugas dalam penanganan pandemi ini.
Mereka harus lebih serius menangani bencana non alam ini.
Tiga poin ini, lanjutnya, yang bisa menyelamatkan generasi Indonesia di masa yang akan datang.
BACA JUGA : Webinar Virtual Class, Sukses Digelar Mahasiswa S2 PM Unsil
Dia menegaskan bahwa pendidikan merupakan tolak ukur dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Jangan sampai proses mendidik ini terganggu oleh keadaan pandemi yang berlarut-larut.
Kemudian, dia mengatakan, Penekanan ke Gugus Tugas harus Pemerintah lakukan supaya memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, bahwa pentingnya kita menjaga pola hidup sehat dan bersih.
BCA JUGA : Pembelajaran Daring Masih Diterapkan di Ciamis dan Cirebon
Menurut Heru, hampir setengah tahun lamanya kehidupan warga Indonesia diancam pandemi.
Hingga sekarang perekonomian masyarakat belum stabil, penghasilan keuangannya pun menjadi turun.
Pembelajaran daring masih diberlakukan. Belajar secara tatap muka belum bisa dilaksanakan karena pandemi masih mengancam.
Ton (S-03)