Puluhan Warga Bandung Positif, Ini Kata Camat Bantarkalong

Foto: Istimewa

REGIONAL, TASIKMALAYA: Puluhan warga Kabupaten Bandung Barat terkonfirmasi positif covid-29, diduga usai melakukan wisata ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Alhasil, tempat tinggal puluhan warga Bandung Barat tersebut di karantina wilayah atau lockdown.

Bacaan Lainnya

Namun, hal tersebut disanggah oleh Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk, Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi menilai puluhan wisatawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu tidak bisa dipastikan tertular dari Pamijahan. 

Menurut dia, bisa jadi kasus itu merupakan transmisi lokal yang terjadi sebelum mereka berkunjung ke Tasikmalaya.

“Bisa saja virusnya memang dari Bandung, di jalan, maupun turun dari restoran. Gak bisa dipastikan menular di Pamijahan,” kata dia.

Meski demikian, lanjut Atang, harus dilakukan pengetatan di area destinasi wisata Kabupaten Tasikmalaya. Sebab, destinasi wisata pasti akan menimbulkan kerumunan orang.

Terpisah, Camat Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Dodo Ilyas mengaku tidak ada rombongan berjumlah besar yang berasal dari Bandung. 

Ilyas menegaskan, dalam beberapa waktu terakhir ini tidak ada rombongan dalam jumlah besar dari Kabupaten Bandung Barat yang berkunjung ke wisata religi di Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Kalau Sesuai Prosedur, ya Lapor

“Saya tanya pada Kepala Desa tidak ada. Mungkin tidak lapor. Kalau sesuai prosedur, ya lapor, pasti ada catatannya di kuncen. Tapi kan ada juga yang masuk secara diam-diam,” ujarnya. 

Selain itu, pihaknya pun keberatan jika Pamijahan dijadikan penyebab puluhan warga Kabupaten Bandung Barat itu positif Covid-19. 

Dikarenakan, dalam beberapa bulan terakhir ini tidak ada kasus covid-19 yang aktif di wilayah Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Dengan adanya pemberitaan tersebut, seluruh warga khususnya di wilayah Pamijahan menjadi dirugikan. Pasalnya, orang akan takut berkunjung ke Pamijahan.

“Kan jadi gak enak orang Tasikmalaya. Tahu-tahu ada berita seperti itu, yang bisa merusak nama baik Pamijahan. PAD kita bisa berkurang,” terang dia.

Ia menuturkan, destinasi wisata religi Pamijahan saat ini tidak ditutup. Wisatawan masih diperkenankan datang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

“Saat ini pamijahan masih dibuka untuk umum. Namun harus terapkan protokol kesehatan bagi warga yang hendak berkunjung,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *