Relawan Covid Tak Patuh Prokes, GP Ansor Ciamis Protes

REGIONAL, Ciamis, Sakata.id:- Ketua GP Ansor Ciamis menyesalkan perilaku tim relawan penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis yang dinilai tak patuh protokol kesehatan atau prokes, pada saat bertugas.

Sesalan Ketua GP Ansor Ciamis Maulana Sidik itu diungkapkan dalam kolom komentar sebuah unggahan video di akun Facebook @Wida Sandra seorang relawan penanganan Covid-19 asal Kecamatan Panumbangan.

Bacaan Lainnya

Wida memposting sebuah video, Rabu (7/7/2021), yang memperlihatkan dirinya sedang menyosialisasikan pemberlakuan PPKM darurat dan prokes pencegahan Covid-19 ke masyarakat dengan cara woro-woro menggunakan mobil.

Saat melakukan sosialisasi itu, Wida terlihat tak sendiri, ia ditemani seorang sopir yang duduk disampingnya. 

Dalam unggahan video tersebut pemilik akun menggunakan pengeras suara menyampaikan sosialisasi pemberlakuan PPKM 3-20 Juli, dan meminta masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

Di video yang diunggahnya, Wida menuliskan sebuah keterangan:

“Saling MENGINGATKAN….

COVID ini TANGGUNGJAWAB kita BERSAMA….

Kita ingin HIDUP NORMAL lagi…

Yuks..semua LEMEN MASYARAKAT kita BERGERAK sesuai dengan KEMAMPUAN dan KAPASITAS…..inshaallah TUGAS MULIA….Diniatin LILLAHITAA’LA,” tulis akun Wida.

Kritik dalam Kolom Komentar

Tentu saja, aktivitas woro-woro itu adalah hal positif. Yang disayangkan Ketua GP Ansor dalam video woro-woro tersebut Wida dan rekannya yang tidak memakai masker dengan benar, keduanya menggunakan masker di bawah dagu.

Ketua GP Ansor Ciamis Maulana Sidik dengan akun @Marsyid Jesuit menyindir dalam komentar.

“Anda mengingatkan kami harus prokes, kini kami mengingatkan agar kalian sebagai relawan agar memakai masker, mengaja jarak, mencuci tangan. Kami memohon maaf jika lalai memakai masker. Kami menunggu permohonan maaf anda atas kelalaian tidak menggunakan masker”. dengan tag @Eni Rochaeni.

Komentar pun dibalas Wida, ia menjelaskan bahwa saat woro-woro itu dirinya memakai masker hanya saja dalam video itu terlihat kalau dia sedang berbicara menggunakan mic (sosialisasi).

Kemudian, dalam penjelasannya Wida juga mengatakan kalau seorang bapak atau sopir yang di sampingnya juga baru saja selesai bicara atau sosialisasi menggunakan mic sebelum Wida.

Hanya saja, saat Wida bicara, ia segera merekam video padahal sang sopir yang menemaninya sosialisasi tak sempat membetulkan letak masker yang ada di dagunya dengan benar.

“Nganggo mung nuju nyarios…bpk yg satu lgi sblmnya yang bicara sblm micnya diambil alih oleh saya blm smpt dipakai keburu saya video…mungkin iya salah ya hrsnya disaat kita bicara juga tetep di pake…itulah manusia tidak luput dri salah…,” tulis Wida saat membalas komentar Marsyid atau Maulana Sidiq.

Kemudian Maulana Sidik mengirim foto dalam kolom komentar, foto tersebut bertuliskan “Kejaksaan Negeri Ciamis, Tanda Terima Pembayaran Denda” atas nama Hernawan. Seolah mempesankan bahwa denda yang sama juga harus berlaku kepada relawan yang melanggar.

Ungguhan video akun FB Wida Sandra itu juga menuai sindiran netizen lainnya. Akun @Jama menulis sebuah komentar: “Kalau di mobil gak apa gak pakai masker juga ya?pakai masker untuk yng di luar sajah”.

Wida membalas akun @Jama: “Jama tolong diperhatikan…maskernya kita buka karena kita lgi ngasih pengarahan…”

Akun @Nkoes Rosyidi turuk berkomentar: “Wida Sandra harus di pakai biar ngasi pengarahan jga”
“nnti cluster pengarahan”.

Nkoes Rosyidi kembali mengingatkan: “liat pa anis gubernur sidak dan negur bicaranya di pakai maskernya itu baru yg bener”

Wida membalas Nkoes: “Siap Pak”

Komentar lain dari akun Ade Hartini : “C bp t d anggo maskerna ning t kakupingen kitu”.

Relawan Tak Taat Prokes Harus Minta Maaf

Kepada sakata.id, Maulana Sidik membenarkan akun @Marsyid Jesuit adalah miliknya. Dia memang menyayangkan dengan contoh ketidak taatan prokes yang diperihatkan relawan gugus tugas Covid-19 Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis.

Seharusnya, memberikan contoh. Kata Sidik, ketika dikritik publik, dan merasa bahwa kritik itu benar, harusnya relawan tersebut tidak bertahan dengan berbagai alasan, segera meminta maaf.

“Harus meminta maaf donk. Juga melaporkan kelalainnya sendiri kepada petugas penegak. Mengikuti sidang dan membayar denda seperti yang lainnya,” kata Sidik.

Kasi Tantrib Satpol PP Asep Sulaeman ketika dimintai tanggapannya, bahwa sebaiknya memang sekalipun sedang woro-woro petugas tetap menggunakan masker.

“Sebaiknya menggunakan masker. Saya tidak berani mengatakan salah. Karena itu kalau disidangkan, ada di hakim kewenangannya. Hanya saya mengimbau sebaiknya memakai masker sekalipun sedang woro-woro,” kata Asep.

Rekrutmen Relawan

Maulana Sidik memberikan saran kepada Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 Kabupaten Ciamis, agar dalam rekrutmen relawan benar benar selektif, terlatih dan terbina dengan baik.

Khusus relawan gugus tugas sampai di tingkat desa, Kepala Desa juga harus melibatkan elemen masyarakat lain atau OKP. “GP Ansor juga siap jika memang diperlukan, di seluruh desa,” kata Sidik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *