Risma: Pengrajin Jangan Ketergantungan Bantuan Pemerintah

Mensos-RI Tri Rismaharini saat meninjau aktivitas pengrajin payung geulis di Perumahan Bumi Sentra Mas (BSM), Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (31/3/2021). Foto: Fauzi

Regional, TASIKMALAYA: Menteri Sosial (Mensos-RI) mengungkapkan, kepada seluruh pengrajin payung geulis Kota Tasikmalaya jangan berharap pada bantuan Pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan Mensos-RI Tri Rismaharini saat meninjau aktivitas pengrajin payung geulis di Perumahan Bumi Sentra Mas (BSM), Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (31/3/2021).

Bacaan Lainnya

Menurut Risma panggilan akrabnya, pengrajin payung geulis di Kota Tasikmalaya jangan ketergantungan bantuan dari Pemerintah untuk tetap bertahan menjalankan usahanya di tengah pandemi covid-19 saat ini.

Dikatakan Risma, pemberdayaan perajin terhadap usahanya harus terus dikembangkan. Misal, menyesuaikan model produknya agar dapat bersaing di pasar Nasional maupun Internasional. 

“Payung itu, jangan hanya sekedar alat untuk berteduh dari hujan maupun dari terik sinar sinar matahari. Tetapi, harus diubah menjadi kebutuhan masyarakat,” kata dia kepada wartawan.

Ia menuturkan, inovasi produk khas daerah ini, perlu diaplikasikan serta dikembangkan, sehingga mempunyai ciri tersendiri bagi daerah asal.

“Makanya jangan hanya dijadikan payung seperti biasanya. Tetapi payung ini bisa dibuat berbagai macam jenis seperti, hiasan tudung lampu, hiasan pojok dinding rumah, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Para Pengrajin Harus Berfikir Krearif dan Inovatif

Selain itu, sambung Risma, para pengrajin harus berfikir secara kreatif dan inovatif dari pembuatan payung geulis ini. Supaya anak-anak muda tertarik.

“Yang paling penting adalah pengrajin harus tetap bertahan di tengah pandemi ini. Bagaimana produk yang dibuatnya menjadi “out of the box”. Agar ruang pasarnya lebih lebar, sehingga, kerajinan ini terus bertahan dan melesat,” harapnya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf mengaku ditengah pandemi saat ini, para pengrajin di Kota Tasikmalaya penjualannya itu ada yang melesat sampai di ekspor ke luar negeri.

“Produk ini memang sudah di ekspor dan malah melesat pas pandemi ini, karena memang produknya sangat inovatif. Produknya memang bordir,” singkatnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris Karang Taruna Arief A Rohman memaparkan, pola pemberdayaan ini bisa sejalan dengan apa yang menjadi harapan pemuda.

“Artinya pemuda juga harus bisa berinovasi dengan produk yang jadi potensi di Kota Tasikmalaya. Contohnya bordir dan payung geulis sudah menjadi ikon Kota Tasikmalaya,” paparnya.

Dalam kunjungannya di Kota Tasikmalaya, Menteri Sosial RI Risma Rismaharini didampingi Plt Walikota Tasikmalaya H.M Yusuf, Sekretaris Dinas Sosial Hendra Budiman, dan Sekretaris Karang Taruna Arief A Rohman. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *