Rumah Sakit Bunda Aisyah Ditutup, Tenaga Medis Positif Corona

Kadinkes Tasik jelaskan Penutupan Rumah Sakit Bunda Aisyah dan dua faskes lain
Kepala DInas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat.

REGIONAL, Tasikmalaya:- Rumah Sakit Bunda Aisyah Tasikmalaya terpaksa harus ditutup sementara menyusul adanya tenaga medis yang terkonfirmasi positif corona.

Selain Rumah Sakit Bunda Aisyah, dua fasilitas kesehatan lainnya yakni klinik di Kecamatan Cibereum dan Puskesmas Cihideung juga ditutup sementara.

Bacaan Lainnya

“Penutupan dikarenakan ada petugas medis di sana yang positif. Kita tutup selama tiga hari untuk sterilisasi. Sedangkan yang rumah sakit disesuaikan mengingat tempatnya luas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tasikmalaya Uus Supangat, Jumat (11/9/2020).

Ketiga tenaga medis di tiga fasilitas kesehatan tersebut kata Uus saat ini dalam penanganan medis. Tim medis terpadu bersama gugus tugas penanganan Covid-19 Tasikmalaya juga telah diturunkan ke lapangan untuk melakukan tracing.

Belum diketahui darimana sumber awal ketiga tenaga medis itu terpapar virus corona.

Semantara itu sembilan staf Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Ponorogo Jawa Timur, dinyatakan terkonfirmasi positif corona.

Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan tes usap ke 38 staf sekwan. Sampel lendir dari 38 itu diperiksa di Labkes rumah sakit umum dr. Iskak.

Gugus tugas penanggulangan Covid-19 Ponorogo sudah melakukan pemeriksaan dan tracing terhadap sembilan staf Sekwan yang dinyatakan positif tersebut. Kesembilan orang itu terkategori orang tanpa gejala.

Sementara itu di Jakarta, Ketua Subid Edukasi Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Harris Iskandar mengatakan, perlu ada upaya dan kerjasama terpadu untuk memutus penyebaran corona virus.

Dia mengatakan, selain fasilitas kesehatan, hal yang menjadi fokus kewaspadaan adalah di lembaga pendidikan. Dimana semua pihak, guru, murid dan orang tua siswa harus benar-benar bekerjasama dan menyadari pentingnya protokol kesehatan pencegahan corona virus.

“Kami juga telah menyiapkan kerangkanya, terkait program edukasi perubahan perilaku di satuan pendidikan,” ujar Harris.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *