Sekolah Dibuka di Kota Banjar, Kadis: Hanya Zona Hijau

Regional, BANJAR: Sekolah dibuka di Kota Banjar ketika pertumbuhan angka Covid-19 semakin meningkat. Berdasarkan data dari satgas hingga saat ini total jumlah terkonfirmasi positif di kota Banjar mencapai 74 kasus. Dan 32 diantaranya merupakan kasus positif aktif yang tersebar di 9 desa atau kelurahan yang ada di kota Banjar.

Pada Rabu (04/11/2020), satgas penanggulangan Covid-19 kota Banjar, merilis penambahan 4 kasus pasien positif covid baru. Pasien tersebar di 3 lokasi berbeda, 1 warga desa Cibeureum, 2 warga kelurahan Pataruman, dan 1 warga kelurahan Mekarsari.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan peta resiko penyebaran kasus Covid-19 inilah, yang menjadi barometer bagi dinas pendidikan kota Banjar, untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), bagi 15 sekolah ditingkat SD dan SMP.

Alasan Sekolah Dibuka di Kota Banjar

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Dinas Pendidikan kota Banjar H. Lukman, didampingi Kabid Dikdas Ahmad Yani mengungkapkan bahwa minggu ini sudah ada 15 sekolah yang mulai melaksanakan PTM. Sekolah dibuka berada di wilayah kecamatan Banjar dan Pataruman. 

Dari 15 sekolah, 3 diantaranya merupakan tingkat SMP dan 12 tingkat SD. Namun berdasarkan peta resiko penyebaran terbaru, SD 1 Cibeureum yang awalnya sudah mulai melaksanakan PTM sejak Senin (02/11), terpaksa menghentikan kegiatannya. Dikarenakan desa Cibeureum ditingkatkan levelnya menjadi zona merah.

“PTM dapat dilakukan di sekolah yang wilayahnya masuk zona hijau, namun apabila dalam pelaksanaannya, kemudian wilayah tersebut terdapat kasus baru, maka PTM dapat diberhentikan secara otomatis” Ucapnya kepada awak media.

Lebih lanjut, Lukman menjelaskan bahwa kegiatan PTM hanya diterapkan selama 120 menit dengan protokol kesehatan ketat. Sesuai arahan Walikota, dan hasil rakor antara satgas dengan Disdik. Siswa yang dapat mengikuti PTM, hanya untuk siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP. Sedangkan guru yang mendapat izin mengajar, hanya guru yang berasal dari zona hijau.

Menurut Lukman, yang menjadi kendala bagi pemberlakuan PTM di kota Banjar saat ini adalah, fluktuasi kasus covid yang naik turun. Sehingga pihaknya terus menyesuaikan kegiatan PTM dengan peta sebaran resiko covid-19 yang dirilis satgas penanggulangan Covid kota Banjar. (Bayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *